Sumail Abdullah Resmikan Bangunan Penahan Ombak Senilai 15 Miliar di Banyuwangi Sumail Abdillah Anggota Komisi V DPR RI

Sumail Abdullah Resmikan Bangunan Penahan Ombak Senilai 15 Miliar di Banyuwangi

Anggota Komisi V DPR RI, Sumail Abdullah mengecek hasil pembangunan penahan ombak di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Pemasangan beton penahan ombak telah rampung dikerjakan di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Benteng penahan ombak (breakwater) tersebut diresmikan langsung oleh anggota Komisi V DPR RI, Sumail Abdullah, Sabtu (4/2/2023). Peresmian dilakukan bersamaan dengan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Keberadaan penahan ombak ini sangat penting bagi warga sekitar, khususnya Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Abror Al-Rabbaniyyin yang berbatasan langsung dengan bibir laut.

Baca Juga :

"Secara umum ini untuk menanggulangi abrasi. Karena tanah-tanah di wilayah ini terkikis akibat abrasi, terlebih ini di wilayah pondok pesantren," ujar Sumail.

Beton-beton yang dipasang memanjang di garis pantai tersebut, menurut Sumail, juga berfungsi menjadi pelindung para santri yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren.

"Bangunan ini mampu memberikan benteng terhadap keamanan anak-anak yang menempuh pendidikan keagamaan di pondok pesantren ini," jelasnya.

Menurut politisi dari Partai Gerindra ini, sebelumnya abrasi telah mengikis tanah di kawasan pantai sejauh 600 meter. "Ini yang diselamatkan baru antara sekitar 200 sampai 300 meter," kata Sumail.

Proyek dari APBN tahun 2021-2022 senilai Rp. 15 miliar ini tentu akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Utamanya bagi warga di lingkungan pondok pesantren.

"Bukan hanya di lingkungan pondok pesantren saja, di sebelah utara juga tertanggulangi," kata politisi asal Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi ini.


Peresmian pembangunan penahan ombak dirangkai dengan peringatan Isra Mi'raj di halaman Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Rabbaniyyin, Desa Alasbuluh. (Foto: Fattahur)

Dia menyebut, ombak yang paling besar berdasarkan hasil kajian dari Kementerian PUPR itu kebetulan yang berada persis di belakang pondok pesantren ini.

"Makanya dibangun penahan ombak. Panjangnya kurang lebih 600 meter, ke arah utara hampir satu kilo," bebernya.

Pihak pesantren juga mencoba untuk membentengi lingkungan pondok pesantren dengan memasang batu-batu besar agar gerusan abrasi tidak terlalu merusak.

Ketua Yayasan Nurul Abror Al-Rabbaniyyin, Abdul Majit mengatakan, keberadaan pengaman pantai ini akan memberikan rasa aman bagi 1.000 santriwan dan 1.000 santriwati yang tinggal di pondok pesantren.

"Karena sebelumnya sangat minim, mepet laut akibat tergerus abrasi, tapi sekarang lebih aman," kata Adbul Majit. (fat)