(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) digelar secara serempak se Kabupaten Banyuwangi pada Senin (20/2/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tegaskan tema pembangunan pada 2024 mengacu pada penguatan ekonomi.
“Perlu diketahui bersama, bahwa
tema pembangunan ke depan adalah Menguatkan ketahanan ekonomi dengan menjaga
stabilitas sosial dan infrastruktur terintegrasi melalui kolaborasi, inovasi
dan transformasi,” ungkap Ipuk saat membuka Musrenbang di Kantor Kecamatan
Kabat yang diikuti secara luring maupun daring.
Untuk mewujudkan tema besar
tersebut, lanjur Ipuk, telah dirinci ke dalam sebelas sub tema. “Dari tema
besar tersebut, sesuai dengan arahan presiden dan juga RPJMD, kami rinci menjadi
sebelas sub-tema,” terangnya.
Sub tema yang pertama, Ipuk
memfokuskan pada penanganan kemiskinan ekstrem. Hal ini ditargetkan bisa
mencapai zero persen pada 2024.
“Pada tahun lalu, data kemiskinan
kita berada di angka 7,51 persen. Beberapa di antaranya masih menyisakan
kemiskinan yang ekstrem, yang angkanya 0,99 persen di 2022. Seperti di
Kalibaru, Kabat dan Kalipuro. Tahun depan ini harus tuntas,” ungkap Ipuk.
Penangan stunting juga tak luput
dari fokus pembangunan tahun depan. Pada bulan timbang Agustus 2022 terdapat
3,95 persen atau setara 2.704 jumlah balita stunting di Kabupaten Banyuwangi.
Presentase terbanyak terdapat di Kecamatan Cluring, Wongsorejo, dan Giri.
“Pada tahun ini, kita alokasikan
Rp7 miliar untuk pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil resiko tinggi.
Sehingga diharapkan tahun berikutnya tidak ada penambahan stunting dan yang
terlanjut dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya.
Selain itu, infrastruktur juga
tidak terlepas dari proses pembangunan ke depan. Utamanya, infrastruktur yang
berkaitan dengan layanan dasar dan distribusi logistik. Panjang jalan di
Banyuwangi mencapai 2.771,26 km, dengan kondisi jalan yang mantap sekitar 77,42
persen.
“Artinya, masih ada sekitar 22,58
persen atau 625,75 km kondisi jalan yang harus diperbaiki. Tentu, ini secara
bertahap akan kita selesaikan berdasarkan skala prioritas kemendesakannya,”
jelas Ipuk.
Beberapa hal yang berkaitan
dengan pengembangan sektor ekonomi juga menjadi fokus. Di antaranya tentang
kemudahan izin investasi; menjaga ekosistem pelaku ekonomi pertanian,
pariwisata dan UMKM; penguatan produk industri olahan yang berpotensi ekspor;
dan perluasan kerjasama internasional untuk pengembangan pasar.
“Ini kita akan upayakan
semaksimal mungkin agar kesejahteraan masyarakat Banyuwangi benar-benar
terwujud,” harap Ipuk.
Daya saing Sumber Daya Manusia
serta penguatan modal sosial untuk mewujudkan kondusivitas investasi, sosial
dan politik menjadi konsentrasi pula. “Apalagi tahun depan, kita akan memasuki
tahun politik. Mulai dari Pilpres, Pileg hingga Pilkada,” ungkapnya.
Untuk mencapai semua itu, imbuh
Ipuk, pembangunan juga akan difokuskan pada pengembangan layanan berbasis
nonstop services serta transformasi digital hingga ke desa.
“Jika pelayanan publik tidak
optimal, sudah tentu apa yang direncanakan di atas akan sulit terwujud.
Sehingga pelayanan birokrasi ini harus diperbaiki dengan berbasis
digitalisasi,” jelas Ipuk.
Dari sejumlah fokus kinerja
tersebut, Ipuk juga menegaskan bahwa hal tersebut akan tercapai dengan semangat
kolaborasi dan inovasi semua pihak.
“Tangan pemerintah saja tidak
akan cukup untuk menanganinya. Perlu kolaborasi dan inovasi seluruh masyarakat.
Baik dari eksekutif, legislatif maupun stakeholder lainnya,” pungkas Ipuk.
Musrenbangcam ini merupakan tahapan untuk menyusun kinerja pemerintah pada tahun mendatang. Diikuti oleh berbagai elemen pemerintah, masyarakat dan anggota legislatif dari masing-masing daerah pemilihan. (humas/kab/bwi)