(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Program ”Jagoan Banyuwangi” adalah ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan untuk anak muda di Banyuwangi. Pada tahun ini, sebanyak 813 anak muda dari 271 tim telah mengikuti ajang ini dengan total hadiah modal usaha sebesar Rp. 287,5 juta.
“Program inkubasi ini akan terus kita geber. Kita tampung ide-ide usaha kreatif dari anak-anak muda Banyuwangi. Ada ratusan ide bisnis yang mengangkat potensi lokal Banyuwangi, mulai dari sektor pertanian, non pertanian, hingga pemanfaatan teknologi digital. Sangat menarik,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat pengumuman pemenang Jagoan Banyuwangi di Agro Wisata Taman Suruh, Banyuwangi, Rabu (14/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut Ipuk
memberikan hadiah total senilai 287,5 juta kepada peserta terbaik. Hadiah itu
sebagai bantuan modal usaha kepada mereka untuk mengembangkan bisnisnya lebih
lanjut.
“Setelah mengikuti mentoring,
mereka juga kita beri hadiah modal usaha sebagai stimulan agar idenya bisa
diwujudkan. Bahkan, kita juga ada program Banyuwangi Business Academy. Di mana
alumnus Jagoan Banyuwangi Digital didampingi oleh mentor dari kampus untuk
mematangkan idenya yang telah dipresentasikan sebelumnya. Agar apa yang mereka
cetuskan bisa terealisasi,” kata Ipuk.
Jagoan Banyuwangi terdiri atas tiga
kategori inkubasi bisnis yakni Jagoan Tani (bidang agribisnis), Jagoan Bisnis
(Non agribisnis) dan Jagoan digital (rintisan start up).
Juara Pertama Jagoan Tani adalah
Javawangi yang mengusung pemberdayaan petani rempah. Produknya berupa olahan
makanan berbahan dasar rempah-rempah nusantara, seperti jahe jelly drink dan
jahe latte.
“Kita ke-trigger dengan kondisi
gaya hidup anak muda sekarang yang banyak mengkonsumsi minuman tinggi gula.
Lalu terpikir membuat produk minuman menyehatkan, nongula, dan non pengawet.
Tapi kami kemas lebih menarik, baik produk maupun kemasannya,” kata Julfia
Rasya Putri dari Javawangi.
Kemasan produk yang ditampilkan tim
Javawangi terlihat menarik. Misalnya pengemasan rempah bubuk dengan kantong
celup dan dikemas dalam pouch, serta menyediakan produk fast drink dalam bentuk
botol dan cup yang kekinian.
“Kita jual online dan offline.
Sementara minuman dalam bentuk botol dan cup dijajakan di kedai-kedai dengan
bekerja sama melalui sistem franchise. Saat ini ada empat frachise dan delapan
keagenan,” ujarnya.
Lewat usahanya ini Javawangi juga
memberdayakan para petani rempah di sekitar area rumahnya di wilayah Muncar.
Saat ini ada 10 petani rempah sebagai pemasok bahan utama produksi minumannya.
Salah satu pemenang Jagoan Bisnis,
tim Haute membuat usaha tas anyaman berbahan dasar sampah plastik yang telah
melalui proses tertentu. Meskipun berbahan daur ulang namun desain tas Haute
sangat fashionable dan mengikuti tren kekinian.
“Ada 20 ibu rumah tangga yang
terlibat dalam usaha ini. Kami harap, seiring berkembangnya usaha kami, banyak
yang terlibat,” ujar Gadis dari Tim Haute.
Selain itu juga ada pemenang dari kategori
Jagoan Digital yakni Tim To Doing yang mengusung aplikasi Start Up konseling
‘speeky’. ‘Speeky’ merupakan aplikasi konseling bagi siswa berbasis teknologi
kecerdasan buatan Artificial Intelligent (AI).
“Aplikasi ini sudah mencapai 80
persen. Dalam waktu tiga bulan ke depan insyaallah siap meluncur. Kami sudah
ada klien sekolah yang tertarik untuk jadi pilot project aplikasi ini,”
ujarnya.
Pemenang pertama Jagoan Tani mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 50 juta, sedangkan 10 finalis terbaik Jagoan Bisnis masing-masing mendapatkan Rp 10 juta, dan 10 finalis terbaik Jagoan Digital mendapatkan @Rp 12 juta. (humas/kab/bwi)