(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi kembali menghadirkan program “Camping Embun” (Camping Pelayanan Masyarakat Kebun) untuk masyarakat kawasan perkebunan.
Tidak hanya melayani dokumen kependudukan, berbagai layanan lain dihadirkan untuk masyarakat perkebunan yang secara geografis cukup jauh dari pusat desa dan kecamatan.
Program ”Camping Embun” terbaru
hadir di Perkebunan Kapuk kawasan Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, di ujung
utara dan barat Banyuwangi. Selama Jumat-Sabtu (21-22 Mei 2021), tim pemerintah
daerah melayani warga perkebunan, tepatnya di areal SDN 6 Alasbuluh, hingga
larut malam.
"Kita sebut camping karena
selama dua hari petugas menghabiskan kerjanya di tengah warga perkebunan. Kerja
sampai dini hari, dan berlanjut esok harinya," ujar Bupati Ipuk, Sabtu
(22/5/2021).
”Hadir di Perkebunan Kapuk
Wongsorejo ini merupakan yang kedua. Sebelumnya di Perkebunan Kopi Malangsari.
Setelah ini keliling lagi ke perkebunan lainnya,” imbuhnya.
Program “Camping Embun” merupakan
program jemput bola berbagai jenis pelayanan untuk masyarakat di kawasan
perkebunan.
”Kami hadirkan layanan ini karena
akses dari perkebunan ke kantor desa jauh, bisa satu jam. Sedangkan untuk
mengakses layanan online, tidak semua warga punya smartphone. Makanya kami
jemput bola, bahkan sampai camping,” ujar Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Secara jumlah, papar Ipuk, warga
yang tinggal di kawasan perkebunan tidak sebanyak warga di pusat desa atau
pusat kecamatan. Meski demikian, semua hak kependudukan warga harus dipenuhi.
"Kalau bicara statistik, tentu
jumlah penduduk kawasan perkebunan lebih sedikit. Namun, hak dokumen
kependudukan harus dipenuhi. Dengan dokumen yang baik, warga bisa mengakses
program pemerintah, soal pendidikan, kesehatan, bahkan urusan lain seperti
waris,” ujarnya.
Dua hari melayani warga perkebunan,
Ipuk menyebut, ada 413 dokumen yang diterbikan, mulai dari perubahan kartu
keluarga, kartu identitas anak, penerbitan e-KTP, akta kelahiran, dan akta
kematian. ”Ada satu warga mengurus beberapa dokumen secara langsung,” ujarnya.
Ipuk memaparkan, program Camping
Embun tidak hanya melayani masalah kependudukan. Tapi juga dilengkapi layanan
pendidikan, kesehatan, dan hewan ternak.
"Bahkan kami mengajak
Pengadilan Agama agar warga bisa dalam satu tempat mengakses layanan yang
diperlukan. Sebelum terjun kami petakan apa masalah yang ada, lalu kami
sediakan layanannya," bebernya.
"Kemudian di sini ada 4.000
sapi yang diternakkan warga. Nah kami hadirkan layanan kesehatan ternak. Juga
kini gencar vaksinasi covid-19, kami ajak lansia di perkebunan divaksin,"
lanjutnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Warga pun antusias mendatangi
Camping Embun. Ngadin (45), salah seorang warga, mengaku selama ini tidak
menganggap penting dokumen kependudukan. Namun, ketika mendengar program ini
menyasar perkebunan, dia langsung menyiapkan diri.
“Mau urus dokumen. Saya sudah
nabung untuk ibadah ke Mekkah, kan pasti butuh dokumen kependudukan,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Rita
Alfiatun yang mendampingi neneknya mengurus kartu keluarga karena terjadi
perubahan anggota keluarga. "Tidak ribet, dekat lagi tempatnya. Dan Alhamdulillah,
nenek saya bisa sekalian vaksin Covid-19," ujar Rita sumringah.
Program Camping Embun ini mendapat
apresiasi Pengadilan Agama (PA). Subandi, panitera PA, membeberkan, pihaknya
melayani konsultasi hukum dan dokumen pernikahan/perceraian, itsbat nikah,
waris, dan sebagainya.
"Ini pertama kami terlibat, Ini luar biasa, karena warga yang menerima layanan bisa langsung melakukan perubahan dokumen dalam satu tempat dan tidak lama. Misalnya yang sudah cerai, langsung mengubah status KTP-nya, KK pun menyesuaikan. Kami sangat mendukung," kata Subandi. (Humas/kab/bwi)