Cegah Barang Haram Masuk Sekolah, MAN 2 Banyuwangi Bentuk Duta Pelajar Anti NarkobaMAN 2 Banyuwangi

Cegah Barang Haram Masuk Sekolah, MAN 2 Banyuwangi Bentuk Duta Pelajar Anti Narkoba

Kepala sekolah bersama jajaran guru dan komite MAN 2 Banyuwangi membentuk 8 pelajar sebagai Duta Anti Narkoba. (Foto: Muh. Ali Wafa)

KabarBanyuwangi.co.id - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyuwangi, membentuk Duta Anti Narkoba guna menjadi komunikator yang aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar tentang bahaya narkoba.

"Duta Anti Narkoba nantinya juga harus bisa memberikan edukasi serta contoh yang baik kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat dan menjauhi narkoba," ujar Kepala MAN 2 Banyuwangi, KH. Saeroji, Senin (29/8/2022).

Menurut mantan Kepala MAN 1 Banyuwangi ini, pembentukan Duta Anti Narkoba tersebut merujuk pada kondisi Banyuwangi yang menyandang status darurat narkoba.

Baca Juga :

Bahkan berdasarkan catatan kepolisian, kata Saeroji, dua wilayah di Banyuwangi yakni Kecamatan Genteng dan Muncar masuk zona hitam narkoba. "Kami sebagai pengelola dan praktisi pendidikan merasa miris dengan kondisi tersebut,” jelasnya.

“Sebagai antisipasi dan langkah pencegahan untuk menyelamatkan pelajar, generasi muda calon pemimpin bangsa, sosialisasi serta edukasi bahaya narkoba dilakukan secara masif dengan menggandeng berbagai pihak. Termasuk membentuk 8 siswa-siswi sebagai Duta Anti Narkoba," imbuhnya.

Keberadaan pelajar sebagai Duta Anti Narkoba ini, lanjut Saeroji, diharapkan bisa menjadi penyambung lidah untuk mengedukasi pelajar maupun masyarakat tentang bahaya narkoba.

"Jadi tidak terbatas di lingkungan madrasah saja, tetapi bisa masuk ke wilayah sekolah bahkan dilingkungan luar juga. Ini sebagaimana pesan yang disampaikan oleh pimpinan kita dari kementrian agama kepada kami," terang pria yang saat ini aktif sebagai Ketua MWC NU di Kecamatan Bangorejo.


Kepala MAN 2 Banyuwangi, KH. Saeroji. (Foto: Muh. Ali Wafa)

Saeroji menyebut kejahatan narkoba sangat berbahaya dan penggunanya bukan hanya orang dewasa, tapi juga para pelajar dan anak-anak. Untuk itu, duta pelajar anti narkoba ini bisa menjadi upaya untuk menekan dan memerangi narkoba yang dimungkinkan bisa meracuni para pelajar.

"Kami dari madrasah terus mengantisipasi dengan pendekatan-pendekatan sosial, pendekatan keagamaan, penyampaian materi agama sekaligus mendatangkan tim dari lembaga yang memang membidangi narkoba itu sendiri," paparnya lagi.

Dijelaskan Saeroji, bahwa tujuan akhirnya dari dibentuknya duta anti narkoba tersebut, anak-anak madrasah khusus yang ada di MAN 2 Banyuwangi, atau yang juga disebut Mandawangi, harus betul-betul bisa bersinar atau bersih dari narkoba.

"Ini sebagaimana program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, seperti yang disampaikan oleh tim LRPPN BI dan LAN Banyuwangi," pungkas Saeroji. (fat)