(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Dewan UNESCO Global Geopark (UGG) telah bersepakat mengusulkan secara resmi Geopark (taman bumi) Ijen untuk disahkan sebagai UGG. Pada sidang di hadapan lebih dari 73 pengamat dan perwakilan lebih dari 20 negara anggota, Ijen bersama enam geopark lain dari berbagai belahan dunia diusulkan untuk ditetapkan sebagai UGG baru.
“Alhamdulillah, dikutip dari laman resmi UNESCO, (geopark) Ijen akhirnya lolos sidang dan segera diajukan ke Dewan Eksekutif UNESCO untuk mendapatkan pengesahannya. Inshaallah jika tidak ada aral, penetapannya sekitar awal tahun depan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (18/9/2022).
Dalam laman tersebut dijelaskan
bahwa Dewan UGG telah menggelar sidang di Provinsi Satun, Thailand pada 4 dan 5
September 2022. Mereka melakukan penilaian terhadap pengajuan sejumlah geopark
baru (termasuk Geopark Ijen) dan 28 validasi ulang dari UGG yang telah ada.
Juga dijelaskan bahwa berdasar
pedoman operasional UNESCO Global Geoparks, dewan harus menyampaikan laporan
tentang pekerjaan dan keputusannya kepada Biro UNESCO Global Geoparks. Laporan
tersebut kemudian akan diedarkan ke Negara Anggota dan Negara Anggota Asosiasi
UNESCO. Untuk kemudian Dewan Eksekutif UNESCO melakukan pengesahan hasilnya.
Sebelumnya, Bupati Ipuk dan Badan
Geopark Ijen telah mempresentasikan proposal Geopark Ijen pada forum
internasional yang bertajuk “The 7th Asia Pasific Geopark Network Symposium” di
Provinsi Satun, Thailand, 7 & 8 September 2022. Forum tersebut merupakan
rangkaian dari sidang Dewan UGG.
"Alhamdulillah dalam rapat
dewan UGG telah diputuskan untuk menerima proposal Geopark Ijen untuk menjadi
bagian jaringan geopark dunia. Pada Desember 2022 mendatang, Dewan UGG akan
menggelar pertemuan untuk memeriksa pengajuan kita yang saat ini sedang
menjalani evaluasi dan validasi ulang. Akan terus kita kawal bareng,” kata
Ipuk.
Situs geopark yang tengah diusulkan
untuk ditetapkan, yakni Aras (Iran), Waitaki Whitestone (Selandia Baru),
Kinabalu (Malaysia), Ijen dan Maros Pangkep (Indonesia). Lalu ada Khorat
(Thailand), Bohol (Filipina).
Ipuk kembali menambahkan capaian
ini hendaknya jangan membuat larut dalam euforia kesenangan, namun mengajak
semua pihak untuk segera membenahi hal-hal yang masih kurang, agar predikat UGG
dapat segera disandang oleh Geopark Ijen.
“Kami akan duduk bersama untuk
menjalankan sejumlah rekomendasi dari tim asesor UNESCO yang perlu
ditindaklanjuti," kata Ipuk.
“Dengan statusnya sebagai jaringan global geopark ke depan, tentunya akan menjadikan Geopark Ijen sebagai tujuan wisata dunia dan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, baik sektor pariwisatanya maupun upaya pemberdayaan masyarakatnya,” pungkas Ipuk. (humas/kab/bwi)