Dishub Banyuwangi saat survei lokasi tikungan tajam Sengkan Selamet, TWA Kawah Ijen. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi bergerak cepat untuk meningkatkan keamanan di jalur menuju Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, yang sering memakan korban jiwa.
Beberapa waktu lalu, Senin (7/4/2025) telah terjadi insiden tragis merenggut nyawa seorang siswi asal Kecamatan Muncar di Sengkan Selamet yang memang sering terjadi kecelakaan hingga memakan korban jiwa.
Kondisi jalan yang curam dan berkelok tajam menjadikan
jalur ini sangat berbahaya, terutama bagi pengendara yang kurang berhati-hati
atau belum familiar dengan medan.
Menindaklanjuti peristiwa kecelakaan yang sering terjadi,
Dishub Banyuwangi melakukan survei dan merencanakan langkah-langkah pengamanan
ekstra di jalur yang dikenal rawan tersebut.
Plt Kepala Dishub Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja,
menyatakan bahwa pihaknya akan segera memasang jaring pengaman di titik turunan
Sengkan Selamet yang paling rawan.
"Pemasangan akan dilakukan di titik tersebut, dan
akan ada dua jaring yang dipasang, yaitu berukuran 3x8 meter dan 4x8
meter," ungkap Komang, Senin (14/4/2025), usai melakukan survei lokasi.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi "Benteng"
pengaman sementara bagi pengendara yang mengalami hilang kendali. Jaring yang
dipasang secara melebar di area tikungan tajam ini akan dilengkapi dengan
lapisan sekam di bagian bawahnya.
"Tujuannya adalah agar saat pengendara motor tak
mampu mengendalikan kendaraannya dan terlempar, dapat ditangkap jaring tersebut
dan jatuh di atas sekam, sehingga fatalitas kecelakaan bisa
diminimalisasi," jelas Komang.
Pihaknya menargetkan pemasangan jaring ini akan
terealisasi dalam bulan April ini, sembari melakukan penataan ulang ban-ban
bekas yang selama ini digunakan sebagai pengaman jalan agar lebih efektif
meredam benturan.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Banyuwangi melalui
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU CKPP) juga
berencana membangun kolam pasir khusus sebagai jalur evakuasi.
Kolam dirancang untuk menjadi area pemberhentian darurat bagi
kendaraan yang mengalami masalah saat menuruni jalur curam dari TWA Kawah Ijen.
"Secara teknis akan disurvei kembali, bagaimana
teknik membangun supaya kendaraan tidak turun mendadak, supaya kendaraan
mengalir dan perlahan berhenti," kata Komang.
Pembangunan kolam pasir ini diharapkan dapat memberikan
opsi penyelamatan yang lebih aman bagi pengendara dalam situasi darurat.
Untuk mewujudkan rencana ini, Pemkab Banyuwangi akan
melakukan koordinasi dengan Perhutani Banyuwangi Barat, mengingat lokasi pembangunan
jalur evakuasi berada di kawasan hutan.
"Kondisinya saat ini di lokasi yang direncanakan ada
sejumlah pohon yang menghambat lokasi pemasangan, maka dari itu kami akan
berkomunikasi dengan Perhutani," pungkas Komang. (man)