Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, M. Khoiri. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2022 menerima jatah alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 52.096 ton.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, M. Khoiri memastikan jumlah alokasi pupuk yang diterima untuk tahun ini aman dan mencukupi kebutuhan para petani sesuai dengan jumlah data yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok secara elektronik (e-RDKK), yang disusun oleh kelompok tani dengan didampingi petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah masing-masing.
"Insyaallah alokasi pupuk urea bersubsidi yang
diterima tahun ini aman untuk kebutuhan selama setahun," kata Khoiri saat
dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/2/2022).
Khoiri menjelaskan, pendistribusian pupuk bersubsidi sudah
disesuaikan dengan kebutuhan pupuk di masing-masing kecamatan yang selanjutnya
didistribusikan ke kios-kios di wilayahnya.
"Jadi, penyaluran pupuk ini tahapan yang pertama dari
lini satu ke distributor dan distributor menyalurkan ke lini tempat atau kios.
Pendistribusian dari distributor ke kios mengacu pada usulan e-RDKK sesuai
alokasi masing-masing kios," paparnya.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerima alokasi enam jenis
pupuk, namun tiga diantaranya mengalami pengurangan. Pupuk jenis urea tahun ini
sebanyak 52.096 ton, angka ini berkurang 6.580,63 ton dibanding tahun 2021
sebanyak 58.676,63 ton.
Alokasi NPK sebanyak 29.137 ton, berkurang 2.238,95 ton
dibanding tahun sebelumnya yakni 31.375,95 ton. Sedangkan POC berkurang 4.256
liter dari 12.882 di tahun 2021 menjadi 8.626 liter di 2022.
Sementara pupuk jenis ZA 23.490 ton, SP-36 sebanyak 19.517
ton, dan pupuk organik granule (POG) 17.513 ton. (fat)