Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Anggota DPRD Banyuwangi menyebut
Program Makmur yang diinisiasi PT Pupuk Indonesia (Persero), menjadi solusi
mengatasi persoalan kelangkaan pupuk yang kerap terjadi dari tahun ke tahun.
"Program makmur adalah sebuah jawaban untuk mengatasi
kelangkaan pupuk yang setiap tahun terjadi," ucap Wakil Ketua DPRD
Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, Jumat (11/2/2022).
Dalam praktiknya, Program Makmur menerapkan proses
pemupukan dengan menggunakan pupuk non subsidi. Dengan komposisi berimbang 2:
3: 5. Yakni 2 kuintal pupuk urea, 3 kuintal pupuk NPK dan 5 kuintal pupuk
organik. Perpaduan tersebut diklaim mampu meningkatkan hasil produksi hingga 3
ton per hektar.
Program Makmur ini sebelumnya bernama Agrosolution.
Launching dilakukan di Banyuwangi, dan Michael tampil sebagai wakil rakyat
sekaligus petani yang memberi dukungan penuh. "Karena ini upaya mengatasi
keterbatasan pupuk subsidi," ungkapnya.
Michael yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi,
optimis Program Makmur bakal meningkatkan taraf kesejahteraan para petani
apabila program yang dicetuskan Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia,
Bakir Pasaman ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah.
"Jika Pemerintah Pusat mengeluarkan surat keputusan,
lalu Gubernur dan Bupati se-Indonesia memberikan dukungan, saya berkeyakinan,
Program Makmur bukan hanya mensejahterakan petani. Tapi juga menjadi solusi
tepat dalam permasalahan kelangkaan pupuk subsidi yang terus dialami petani,”
tegas Michael.
Sepintas, Program Makmur juga kurang seksi di mata para
petani. Dengan menggunakan pupuk non subsidi, tentunya bakal menimbulkan beban
biaya yang tinggi.
Tapi jangan salah, Program Makmur PT Pupuk Indonesia
merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan project leader, asuransi,
lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah
daerah.
"Jadi ada KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sudah
dikoordinasi oleh Pupuk Indonesia. Petani bisa mendapatkan kredit hingga Rp 12
juta per hektar, itu cukup untuk membeli kebutuhan pupuk dan lainnya,"
jelasnya.
"Juga ada asuransi, jadi aman. Bagaimana hasil panen?.
Hasil panen juga disiapkan pembeli dengan harga terjamin. Jadi program dari Pak
Bakir, Dirut PT Pupuk Indonesia ini menurut saya adalah program yang menolong
nasib petani," imbuhnya.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael yakin Program
Makmur PT Pupuk Indonesia akan memberi manfaat luar biasa pada para petani.
Namun semua bakal terwujud ketika seluruh elemen dan instansi terkait bergerak
bergotong royong bersama dengan serius, dan kisah kelangkaan pupuk bersubsidi
di kalangan petani akan berakhir. (fat)