Aksi perundungan berujung penganiayaan menimpa siswa SD terekam video dan beredar di media sosial. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id - Aksi dugaan perundungan kembali terjadi di lingkungan sekolah di Kabupaten Banyuwangi. Kasus ini sempat terekam video dan beredar di media sosial.
Korbannya adalah siswa kelas VI dari salah satu sekolah dasar di Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi berinisial G (12).
Dalam video yang beredar, tampak
seorang siswa dihajar oleh beberapa teman sekelasnya di ruang kelas.
Korban sempat melawan, namun karena
kalah jumlah akhirnya terkapar. Bukannya berhenti, teman-teman korban justru
makin brutal.
Kejadian tersebut diduga direkam
oleh salah satu murid di kelas itu. Informasi yang dihimpun di lapangan,
insiden terjadi pada Selasa (21/11/2023) saat jam pelajaran berlangsung.
"Kejadiannya kemarin sekitar
pukul 09.00 WIB," kata Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 di Kecamatan
Giri, Kelurahan Mojopanggung saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Rabu
(22/11/2023).
Kepala Sekolah perempuan itu
mengatakan, kasus dugaan perundungan yang menimpa anak didiknya terjadi saat
jam pelajaran berlangsung, tepatnya saat ditinggalkan oleh wali kelas.
Informasi yang diterima, para
siswanya itu sempat terlibat cekcok kecil, lalu berbuntut pada perundungan.
Korban awalnya dipukul, ditendang lalu diinjak.
"Jadi, wali kelas sedang ada
tugas ke luar. Biasanya, kelas dititipkan jaga ke guru olahraga. Tapi, saat
kejadian, guru olahraga sedang ada tugas. Sekolah kami memang kurang
tenaga," katanya.
Insiden ini pun telah mendapat
atensi dan pihak sekolah dan mengaku akan bertanggung jawab.
"Kami akan bertanggungjawab
untuk kesehatan G. Korban dipastikan tidak luka, kami akan bawa ke
dokter," jelasnya.
Dari investigasi pihak sekolah,
kejadian perundungan ini melibatkan beberapa siswa. Korban yang berstatus yatim
ini dikeroyok oleh empat temannya.
Akibat insiden itu, korban
mengalami luka dan trauma, bahkan sampai enggan bersekolah.
Keempat wali murid termasuk
keluarga korban sudah dipertemukan untuk mediasi disaksikan Kapolsek dan Camat
Giri, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.
Proses mediasi berlangsung tertutup
selama hampir dua jam di sekolah terkait pada Rabu (22/11/2023). Pihak korban
dan wali murid sepakat berdamai.
"Ini kejadian yang melibatkan
anak-anak di bawah umur. Tadi, sudah kami mediasi. Hasilnya, semua memahami dan
pihak sekolah akan bertanggungjawab terhadap kesehatan korban," kata
Kapolsek Giri AKP Endro Abrianto usai mediasi.
Pihaknya memberikan teguran kepada
pihak sekolah agar lebih ketat mengawasi anak didik. Artinya, kelas tidak boleh
dibiarkan kosong. Sehingga, para siswa tidak bisa berbuat semaunya.
"Tentu ini jadi pembelajaran dan harus kejadian terakhir. Jangan sampai terulang lagi," kata Camat Giri Joko Kuncoro menambahkan. (fat)