Poster lowongan kerja PT Bumi Suksesindo Hoaks. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Beredar di media sosial sejumlah poster berisi lowongan kerja mengatasnamakan PT Bumi Suksesindo (BSI), sebuah perusahaan tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Dalam poster disebutkan beberapa posisi yang dibutuhkan, mulai dari operator excavator 390, Driver ADT 745, Mekanik, Helper Alat Berat, hingga Driver Double Cabin.
Selain itu, juga disebutkan lowongan kerja tersebut
terbatas hanya untuk 86 peserta. Bagi peserta yang berhasil lolos seleksi akan
mendapatkan uang peninggalan rumah (UPR) sebesar Rp1,6 juta, ditambah dengan
gaji sekitar Rp 8 juta.
Ternyata informasi lowongan kerja PT Bumi Suksesindo itu
tidak bisa dibuktikan keabsahannya alias hoaks. Imbasnya, banyak masyarakat
yang tertipu, bahkan nyaris menimbulkan kegaduhan.
Merespon kabar yang beredar, Kepala Desa Sumberagung,
Vivin Agustin, meminta seluruh warga untuk tidak mudah percaya dengan kabar di
media sosial (medsos).
“Saya minta semua bisa lebih bijak dan selalu melakukan
verifikasi setiap kali mendapat informasi dari medsos,” kata Vivin kepads
wartawan, Selasa (21/11/2023).
“Terutama informasi terkait lowongan kerja, sehingga
tidak terjebak dalam penipuan atau informasi palsu yang dapat merugikan secara
finansial maupun emosional,” imbuhnya.
Sebagai pimpinan di desa tempat beroperasinya PT BSI,
Vivin mengaku sangat menyayangkan ulah pihak tak bertanggung jawab penyebar
informasi hoaks lowongan kerja tersebut.
Sebab menurutnya, masyarakat terkena imbasnya. “Kasihan
masyarakat. Mereka yang akan menjadi korban,” ucapnya.
Vivin juga mengingatkan agar masyarakat untuk waspada dan
berpikir kritis dalam menghadapi informasi terutama yang berpotensi merugikan.
Penting untuk diingat bahwa keamanan data pribadi
merupakan aspek yang krusial dalam era digital.
Jika diulas, dalam konteks penipuan lowongan kerja,
pengungkapan informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon dan bahkan
nomor rekening bank dapat membuka peluang aksi kejahatan seperti pencurian identitas
atau penipuan finansial. (red)