Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pimpin upacara HKN ke-59. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi menggelar upacara
peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59, di halaman Kantor Bupati
Banyuwangi, Rabu (22/11/2023). Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Upacara tersebut diikuti tenaga kesehatan, organisasi
profesi kesehatan, akademisi sekolah kesehatan, serta mahasiswa ilmu kesehatan.
Turut bergabung melalui sambungan virtual seluruh tenaga kesehatan di
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan kader posyandu di Kampung Cerdik
se-Banyuwangi.
Ipuk mengingatkan kembali kepada seluruh tenaga kesehatan
untuk melakukan pelayanan kesehatan yang memberikan dampak nyata bagi warga.
Salah satunya dengan ikut berperan dalam penanganan kemiskinan.
"Karena faktor kemiskinan salah satunya terkait dengan
problem kesehatan. Manusia tidak sehat, pasti akan susah untuk produktif.
Makanya stunting harus ditangani sejak dini agar bayi tersebut menjadi generasi
yang handal karena tubuhnya sehat. Begitu pun mereka yang di usia produktif,
harus kita ajak menjaga kesehatan tubuhnya,” kata Ipuk.
Untuk itu, Ipuk terus menggiatkan stakeholder kesehatan
mengedepankan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat. Optimalisasi program mal orang sehat untuk mengubah paradigma sakit
menjadi paradigma sehat harus menjadi prioritas.
“Jadi orang ke Puskesmas tidak saat sakit saja, tapi kita
ajak saat sehat untuk cek dan deteksi dini. Kalau perlu, petugas kesehatan
jemput bola mengajak orang yang sehat untuk deteksi dini,” kata Ipuk.
Bupati Ipuk juga mengingatkan para kepala puskesmas untuk
segera menindaklanjuti setiap permasalahan terkait kesehatan warga yang muncul.
Baik yang muncul di media sosial maupun yang diketahui secara langsung atas
laporan warga.
“Kami sudah mendeclare 7 masalah harus selesai di
desa. Di antaranya adalah tidak boleh ada orang miskin, yang tidak bisa
berobat; tidak boleh ada ibu hamil dan balita yang stunting dan kurang gizi.
Ini menjadi kewajiban kita semua, khususnya tenaga kesehatan, untuk
menyelesaikan masalah ini,” kata Ipuk.
"Bapak ibuk punya peran yang strategis, silahkan
bersinergi, membuat jejaring dengan Forpimka dan desa agar bisa bersama sama
melakukan intervensi yang terbaik," imbuhnya.
Berikutnya, Ipuk mendorong percepatan transformasi layanan
kesehatan, sehingga kepuasan masyarakat terus meningkat fasilitas layanan
kesehatan. “Untuk memudahkan warga, saya juga meminta agar seluruh fasilitas
layanan kesehatan segera membentuk sistem informasi rujukan terintegrasi agar
rujukan dan layanan kepada pasien bisa lebih cepat,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menyerahkan sejumlah penghargaan kepada insan kesehatan dan penyedia layanan kesehatan berprestasi. (humas/kab/bwi)