Gedung DPRD Banyuwangi Disatroni Sarang Tawon Vespa, Damkarmat Respons CepatDamkarmat Banyuwangi

Gedung DPRD Banyuwangi Disatroni Sarang Tawon Vespa, Damkarmat Respons Cepat

Petugas Damkarmat di gedung DPRD lakukan persiapan musnahkan sarang tawon vespa. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Sarang tawon Vespa Affinis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tawon ndas, ditemukan melekat pada struktur atap gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi.

Keberadaan sarang tawon yang berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan individu ini memicu tindakan segera dari pihak berwenang.

Merespons laporan dari staf DPRD terkait potensi bahaya yang ditimbulkan tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi dengan sigap mengerahkan tim ke lokasi, Sabtu (17/5/2025) malam.

Baca Juga :

Plt Kepala Dinas Damkarmat Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan menjelaskan, operasi pemusnahan sarang tawon Vespa Affinis tersebut merupakan langkah prioritas tugas.

"Kami menerima informasi mengenai keberadaan sarang tawon ndas dengan dimensi signifikan yang berpotensi membahayakan. Kami bergerak cepat menuju lokasi untuk melaksanakan prosedur penanganan yang diperlukan," ungkap Yoppy, Senin (19/5/2025).

Proses pemusnahan sarang tawon berukuran diperkirakan dua kali ukuran bola ini dilaksanakan secara hati-hati oleh personel Damkarmat yang dilengkapi dengan perlengkapan pelindung standar.

Menururt Yopy, metode yang diterapkan melibatkan aplikasi api secara terkontrol pada sarang, diikuti dengan penyemprotan air untuk memastikan seluruh individu tawon dan telur di dalamnya berhasil dinetralisir.

"Pelaksanaan pada malam hari merupakan strategi yang paling efektif dan efisien dalam mengatasi keberadaan tawon ndas. Pada periode waktu tersebut, tingkat aktivitas tawon cenderung menurun dan tidak seagresif pada siang hari," jelas Yoppy.

Lebih lanjut, dirinya memberikan imbauan penting kepada masyarakat terkait potensi risiko yang ditimbulkan oleh tawon Vespa Affinis. "Spesies tawon ini menunjukkan perilaku yang sangat berbahaya apabila melakukan serangan secara berkelompok," tegas Yoppy.

"Mereka memiliki kemampuan untuk memobilisasi anggota koloni dan menyerang secara agresif. Dampak dari sengatannya dapat berupa pingsan, demam tinggi, bahkan berpotensi menyebabkan kondisi fatal," tambah Yoppy lagi.

Pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk tidak mengambil risiko dengan mencoba mengevakuasi sarang tawon berbahaya secara mandiri.

Apabila menemukan keberadaan sarang tawon, masyarakat diimbau untuk segera menghubungi Dinas Damkarmat. Karena penanganan yang aman dan tepat harus dilakukan oleh petugas terlatih dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai. (man)