Harga Minyak Goreng di Banyuwangi Naik Hampir Dua Kali LipatPasar Banyuwangi

Harga Minyak Goreng di Banyuwangi Naik Hampir Dua Kali Lipat

Lapak Misrawi, pedagang sembako di Pasar Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Harga minyak goreng di Kabupaten Banyuwangi mulai mengalami peningkatan sejak beberapa hari belakangan ini. Bahkan kenaikannya hampir mencapai dua kali lipat.

Tidak hanya minyak goreng kemasan, kenaikan harga jual ini juga terjadi pada minyak goreng curah, yang notabene dapat lebih murah dari harga jual minyak goreng kemasan.

Misrawi, salah seorang pedagang sembako di Pasar Banyuwangi mengatakan, harga minyak goreng curah maupun kemasan mengalami kenaikan sejak seminggu lebih.

Baca Juga :

"Sebelumnya harga minyak goreng curah Rp. 17 ribu per liter, kini naik menjadi Rp. 28 ribu per liter. Harga minyak goreng kemasan dari bermacam merek juga naik hampir dua kali lipat," kata Misrawi, Selasa (2/11/2021).

Kenaikan harga minyak goreng di Pasar Banyuwangi, jelas Misrawi, terjadi beberapa kali ini. Bahkan kata dia, tak menutup kemungkinan beberapa hari kedepan akan kembali mengalami kenaikan. "Kami para pedagang belum mengetahui pasti kok harga minyak goreng naik," lontarnya.

Dampak naiknya harga minyak goreng di pasaran, tentu daya beli masyarakat berkurang. Sehingga hal inilah yang membuat para pedagang maupun pembeli mulai mengeluh. "Ya kami pinginnya sih, harga minya goreng kembali normal," akunya.


Saleh, pedagang keripik di sekitaran Pasar Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Saleh, pedagang keripik singkong dan keripik talas di sekitaran Pasar Banyuwangi, mengaku kaget dengan naiknya harga minya goreng tersebut. Pasalnya, kenaikannya hampir mencapai dua kali lipat dari harga biasanya.

"Saya beli minyak goreng curah dalam satu jerigen ukuran sedang seharga Rp. 150 ribu, saat ini naik menjadi Rp. 300 ribu," ungkap Saleh.

Dengan naiknya harga minyak goreng ini, Saleh mengaku kerepotan. Sebab berpengaruh dengan harga jual dagangannya.

"Jika harga minyak terus naik, otomatis harga jual keripik saya juga naik. Jika harga keripik saya naikkan, maka pembeli akan berkurang atau mengurangi jumlah pembelian, dan tentu ini mempengaruhi omset dan pendapatan saya," pungkasnya. (fat)