(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi telah melakukan pengecekan secara acak sampel makanan dan minuman yang dijual di berbagai lokasi pasar takjil Ramadan. Hasilnya, seluruh sampel yang dicek di laboratorium memenuhi syarat ambang batas alias layak untuk dikonsumsi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, pengambilan sampel dan pemeriksaan makanan/minuman dilakukan secara bergilir mulai 13 hingga 21 Maret 2024.
Petugas kesehatan mengumpulkan
sekitar 126 sampel makanan dan minuman di seluruh lokasi pasar takjil.
Sekadar informasi, pasar takjil
di Kabupaten Banyuwangi digelar di 39 titik lokasi yang tersebar di 25
kecamatan se-Banyuwangi. Lebih dari seribu pedagang turut andil meramaikan tiap
lokasi pasar takjil.
Pengambilan sampel dan
pemeriksaan melibatkan tim Dinas Kesehatan yang terdiri dari tim petugas
Labkesda dan petugas Puskesmas se-Banyuwangi.
Sampel makanan-minuman yang
dibeli oleh tim Dinas Kesehatan dipilih dalam jenis yang berbeda-beda. Mulai
dari lauk pauk, bubur, kudapan, aneka es, makanan ringan, olahan daging, olahan
ikan, hingga agar-agar.
"Total 126 sampel telah kami
periksa kandungan bahan berbahaya yang terdiri pewarna (rhodamin, methanil
yellow), pengawet (formalin) dan pengenyal (boraks)," kata Amir, Minggu
(24/3/2024).
Dalam kegiatan terpisah, ada juga
pemeriksaan sampel makanan dan minuman oleh tim gabungan Dinas Kesehatan
bersama BPOM Jember. Tim ini memeriksa kembali 20 sampel makanan pada 18 Maret
lalu.
Dari seluruh hasil pengecekan laboratorium
itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
"Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif rhodamin, methanil yellow, formalin,
dan boraks. Seluruhnya memenuhi syarat ambang batas, jadi layak konsumsi"
sambung dia.
Meski demikian, Amir menyebut,
proses pemeriksaan sampel makanan di pasar takjil bakal dilanjut secara
bertahap hingga akhir Ramadan. Harapannya, pengecekan tersebut bakal menjamin
keamanan menu berbuka yang dikonsumsi oleh warga.
Amir juga meminta para pedagang
untuk memperhatikan bahan dan proses pengolahan makanan/minuman yang mereka
jual. Hal tersebut untuk memastikan menu berbuka yang dibeli warga kondisinya
aman dan menyehatkan.
"Spot check pengambilan
sampel dan pemeriksaan rencananya akan dilanjutkan hingga pasar takjil Ramadan
selesai," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Ipuk
Fiestiandani mengaku lega karena makanan yang dijual di pasar takjil ramadan
layak konsumsi. Ipuk sendiri telah menginstruksikan agar Dinas Kesehatan dan
puskesmas terus melakukan pengujian terhadap makanan-makanan yang dijual di
pasar takjil agar aman, layak konsumsi.
“Dicek terus agar pembeli yakin jika makanan dan minuman yang dibelinya dipastikan aman dan menyehatkan. Para camat harus berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,” pesan Ipuk. (humas/kab/bwi)