Petani menunjukkan lahan jagung rusak usai diacak-acak babi hutan. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id - Petani di Dusun Persen, Desa
Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, terancam gagal panen berlimpah.
Pasukan babi hutan telah merusak tanaman jagung dan padi yang berada di lahan
pertanian warga.
Kepala Dusun Persen, Ahmad Fauzi menyebut, serangan babi
hutan ini sudah menghantui petani dalam sebulan terakhir.
"Sudah hampir sebulan ini sering terjadi serangan babi
hutan. Akhir-akhir ini makin sering terjadi," kata Fauzi saat dikonfirmasi
melalui teleponnya, Jumat (22/3/2024).
Fauzi mengatakan babi hutan itu ditengarai berasal dari
Taman Nasional Alas Purwo. Babi paling banyak merusak tanaman jagung dan padi.
"Tanaman jagung dimakan. Tapi kalau di lahan padi,
padi dirubuhkan dan dijadikan sarang. Ini sudah merata di hampir semua lahan
warga," ungkapnya.
Menurut Fauzi, serangan babi hutan ini bukan yang pertama kali.
Bulan-bulam sebelumnya sudah pernah terjadi. Akan tetapi lokasi serangan hanya
di lahan-lahan dekat hutan.
"Tapi sebulan ini serangannya semakin mendekat ke
lahan persawahan yang dekat dengan perkampungan. Sudah ada puluhan lahan warga
yang rusak akibat serangan ini," ujarnya.
Ironisnya, dalam musyawarah yang diadakan dengan pihak
Taman Nasional Alas Purwo, tuntutan ganti rugi dari para petani ditolak.
Warga pun semakin dibuat bingung dan dilema karena mereka
tak boleh memburu babi hutan, di sisi lain, mereka harus menanggung kerugian
yang tak terbayarkan.
"Pihak taman nasional tidak mau memberikan ganti rugi.
Tapi di satu sisi, kami juga tidak boleh memburu babi hutannya. Sampai saat ini
belum ada solusi. Ini padahal padi kami sudah mau panen, tapi banyak yang
rusak," tandasnya. (fat)