Banyuwangi Masuk Kandidat Kabupaten Antikorupsi KPK RIKPK RI

Banyuwangi Masuk Kandidat Kabupaten Antikorupsi KPK RI

KPK RI melakukan observasi dan dialog dengan para pejabat Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Banyuwangi masuk kandidat percontohan kabupaten/kota antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.

Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini akan bersaing dengan 16 kabupaten dan 4 kota dari 6 provinsi yang tersebar di tanah air. Saat ini Tim KPK RI tengah melakukan observasi untuk penilaian awal.

Di Banyuwangi, Tim KPK RI melakukan observasi dan dialog dengan Bupati Ipuk Fiestiandani beserta jajarannya di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada Jumat (22/3/2024).

Baca Juga :

"Banyuwangi jadi salah satu kandidat karena berbagai prestasi yang diraih. KPK juga mendengarkan dan mempertimbangkan rekomendasi dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kemenpan RB dan lembaga terkait yang lain,” ujar honson Ridwan Ginting, Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI.

Banyuwangi nantinya akan diadu dengan kabupaten lain yang sampai saat ini sudah ada 13 dari 16 kabupaten yang sudah diobsevasi oleh KPK RI.

Dia menuturkan salah satu indikator yang menjadi proyek percontohan anti korupsi adalah tidak adanya pejabat yang terlibat dalam tindak pidana di lingkungan pemerintah kabupaten/kota tersebut.

“Apabila menjadi pemenang, maka Banyuwangi akan menjadi percontohan bagi pemerintah kabupaten/kota lain yang ingin belajar,” tambahnya.


Prescon observasi kabupaten/kota antikorupsi KPK RI di Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

Ginting melakukan observasi bersama dua Analis Tindak Pidana Korupsi KPK RI, yakni Andhika Widiarto dan David Sepriwansa.

Dalam kesempatan itu, Analisis Tindak Pidana Korupsi KPK RI, Andhika Widiarto menambahkan, total kriteria penilaian terbagi 6 komponen dan terdiri dari 19 indikator.

"Untuk menjadi kabupaten/kota antikorupsi, harus memperoleh nilai minimal istimewa atau 90," kata Andhika.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik observasi yang dilakukan oleh KPK RI. “Kami menyadari masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi dan diperbaiki, semuanya adalah proses,” ujar Ipuk.

Ipuk menegaskan, Banyuwangi yang dipilih sebagai salah satu calon daerah percontohan anti korupsi merupakan hasil kinerja yang dilakukan semua pihak, termasuk dewan, instansi vertikal, serta peran aktif masyarakat.

Ipuk menyambut kedatangan KPK RI ke Banyuwangi ini tanpa ada rekayasa atau setting sebelumnya.

Sehingga jawaban dari pejabat Banyuwangi atas pertanyaan yang dilayangkan KPK mengalir secara alami dan murni cerminan program kerja yang telah dilakukan. (fat)