Operasi pasar Bulog Banyuwangi Diserbu Warga. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 1,75 ton beras ludes terjual dalam operasi pasar yang digelar Perum Bulog Banyuwangi di jalan depan Kantor Camat Giri, Kamis (2/2/2023).
Dalam hitungan jam, stok beras yang dijual itu ludes diserbu ratusan warga. Mengantisipasi aksi borong beras, bulog Banyuwangi membatasi pembelian maksimal dua sak beras kemasan 5 kilogram per orang.
"Pembelian kita batasi untuk memperbanyak jumlah
warga yang bisa membeli beras serta untuk meminimalisir risiko
penimbunan," kata Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, Harisun.
Bulog Banyuwangi menyediakan 1,75 ton beras kualitas medium dan premium dalam operasi pasar itu. Beras kualitas medium dijual seharga Rp 8.600 per kilogram. Kemasan 5 kilogram dibanderol Rp 43 ribu. Sedangkan beras kualitas medium, dijual tanpa subsidi seharga Rp 11 ribu per kilogram.
Harisun membeberkan perbedaan beras medium dan premium. Beras medium, kata dia, memiliki campuran beras broken sebanyak 20 persen dan menir 2 persen. "Sementara beras premium, brokennya antara 5-10 persen, dan tidak ada menirnya," sambungnya.
Yang ia maksud dengan broken adalah beras yang terpotong
menjadi dua. Sementara menir adalah beras yang hancur dalam potongan lebih
kecil. "Bedanya hanya itu. Kalau jenis berasnya sama," lanjutnya.
Selain beras, bulog juga menjual minyak goreng kemasan. Minyak goreng merek Minyak Kita dijual seharga Rp 14 ribu per liter. Minyak Kita merupakan minyak goreng kemasan yang diluncurkan pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
Di pasaran saat ini, harga minyak goreng kemasan itu telah naik di atas harga yang dipatok sebelumnya. "Minyak Kita suplainya berkurang jauh. Jadi stok kami terbatas. Ini tadi menjual 4 karton. Dikombinasikan juga dengan minyak lain yang tidak ada subsidinya. Harga minyak goreng merek lain ini Rp 15 ribu per kilogram," lanjutnya.
Dia menambahkan, operasi pasar akan digelar bergantian di
tiap kantor kecamatan yang ada di Banyuwangi.
Salah seorang pembeli, Triani (35), mengaku, harga beras yang ia dapat jauh lebih murah dibanding harga yang ada di pasaran. "Disini saya dapat harga Rp. 43 ribu per kilo. Kalau di pasaran, harga kemasan 5 kilo kisaran Rp 55 ribu sampai 65 ribu per kilo. Tergantung mereknya," kata perempuan asal Kelurahan Penataban ini. (fat)