Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. (Foto: Fattahur/dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Masyarakat Banyuwangi diimbau untuk mewaspadai serangan nyamuk aedes aegypti saat musim penghujan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mencatat adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Berdasarkan data dari Dinkes, pada Januari mencapai 45
kasus DBD. Sementara di bulan Februari tercatat 14 kasus.
"Tapi masih lebih rendah dibanding tahun
kemarin," kata Plt Kadinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Kamis (2/3/2023).
Tahun 2022 kemarin, lanjut Amir, di periode yang sama,
DBD menyerang 82 orang sepanjang Januari hingga Februari 2022. Rinciannya, 47
kasus pada Januari dan 35 kasus terjadi di bulan Februari.
Dinkes mengimbau warga Banyuwangi untuk meningkatkan
kewaspadaan, terutama di musim hujan yang tidak menentu ini.
“Yang seperti ini menjadi situasi perkembangbiakan nyamuk
aedes aegypti tumbuh optimum,” terangnya.
Masyarakat juga diminta menerapkan gerakan menguras
menutup dan mengubur (3M) untuk mencegah perkembanganbiakan nyamuk aedes
aegypti, agar tak terjangkit DBD.
“Saya harap 3M bisa digerakkan secara masif oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kita upayakan gerakan 3M dilakukan sepekan sekali setiap
hari Jumat," ujarnya.
Gerakan 3M ini, menurut Amir, sebenarnya bagian dari
upaya pemberantasan sarang nyamuk yang bisa dilaksanakan hanya dalam waktu
cukup 60 menit saja.
“Kita juga akan membagikan abate. Kalau penampuangan air
tidak bisa dikuras maka cukup diberikan abate. Dan itu gratis di seluruh
puskesmas,” tambahnya. (fat)