Kenakan Pakaian Gandrung, Penerjun Payung TNI AU Kagumi Seni dan Budaya BanyuwangiFestival Gandrung Sewu 2023

Kenakan Pakaian Gandrung, Penerjun Payung TNI AU Kagumi Seni dan Budaya Banyuwangi

Sertu Tismaenah menyorot perhatian dengan kenakan pakaian Gandrung diantara para penerjun payung TNI AU lain yang bersiap atraksi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Festival Gandrung Sewu 2023 yang digelar di Pantai Marina Boom pada Sabtu (16/9/2023) suguhkan suasana berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berkolaborasi dengan Semarak Dirgantara yang diusung oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) membuat gelaran tahunan tersebut tampil lebih atraktif.

Semarak Dirgantara ini merupakan program pembinaan potensi dirgantara yang bertujuan untuk semakin mendekatkan TNI AU dengan masyarakat luas. Melalui program tersebut, TNI AU ikut serta mendukung eksplorasi potensi daerah yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi.

Baca Juga :

Berbagai atraksi udara pun turut dihadirkan TNI AU dalam Festival Gandrung Sewu 2023. Atraksi itu diantaranya, Paratrike, Paramotor, Joy Flight, Pesawat Super Tucano, Pesawat tempur Golden Eagle dan Terjun Payung.

Ada yang menarik perhatian para penonton saat atraksi terjun payung dimulai. Salah satunya penerjun payung yang mengenakan pakaian Gandrung bak penari pada umumnya.

Penerjun payung yang menyorot pandangan tersebut adalah Sertu Tismaenah (25). Ia merupakan anggota Satuan Lanud Sulaiman Margahayu di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sertu Tismaenah mengaku baru pertama kali ke Banyuwangi dan sangat terkesan dengan seni dan budaya Banyuwangi. Ia menyatakan tidak ada kategori khusus dalam penugasan menjadi penerjun yang mengenakan pakaian Gandrung.

"Tidak ada kategori khusus dalam penugasan pakaian Gandrung. Jujur saya sangat jatuh cinta dengan budaya Banyuwangi. Sangat terharu melihat para generasi muda yang mencintai budayanya sendiri. Banyuwangi sangatlah istimewa," katanya.


Penampilan terjun payung TNI AU, Sertu Tismaenah saat terbang di udara. (Foto: Istimewa)

Tismaenah yang pernah mewakili Indonesia di Millitary World Game di Wuhan China 2019 lalu ini menceritakan, persiapan dalam menjalankan tugas di kegiatan Festival Gandrung Sewu 2023 ini harus lebih teliti.

"Saya lebih teliti karena terjun dengan menggunakan pakaian Gandrung yang lumayan banyak aksesorisnya. Sehingga harus disetting agar tidak mengganggu bagian penting dari parasut," ungkap wanita asal Cirebon, Jawa Barat itu.

Dirinya juga mengaku bahwa event ini sangat berbeda dengan event terjun payung lainnya yang pernah ia ikuti. Pasalnya, event Festival Gandrung Sewu ini berkolaborasi secara apik antara Gandrung Sewu dengan Semarak Dirgantara.

"Event ini sangat berbeda, karena event ini berkolaborasi dengan seni. Jadi bisa punya kesempatan terjun menggunakan pakaian yang menjadi ikon Banyuwangi," imbuh Tismaenah.

"Angin di kawasan Pantai Boom Marina cukup besar. Apalagi terjun di ketinggian 8.000 feet. Sehingga kita harus lebih teliti membaca arah dan kecepatan angin agar bisa landing di tempat yang sudah ditentukan," tutupnya. (man)