Kisah Guru Bahasa Using di Kawasan Komunitas Berbahasa MaduraGuru Bahasa Using

Kisah Guru Bahasa Using di Kawasan Komunitas Berbahasa Madura

Wiwit Suliatin, Guru Bahasa Using SDN 1 Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Meskipun pasang surut kebijakan dan perhatian Pemkab Banyuwangi, terhadap pengajaran Bahasa Using di sekolah, namun semangat Wiwit Suliatin (37 tahun) tidak pernah kendur membimbing dan memberi palajaran Bahasa Using.

Wiwit Suliatin, guru Mata Pelajaran Bahasa Using di SDN Kalibaru Kulon tetap semangat, mengajar Mapel Bahasa Using yang mayoritas anak didiknya adalah warga Madura dan setiap hari berbahasa Madura. Bahkan sekari menjadi tumpuan pertanyaan anak didiknya, apabila sulit memahami arti lagu-lagu berbahasa Using yang disenangi.

“Jadi  agak kesulitan saya awal-awalnya, tetapi  seiring berjalannya waktu sudah berjalan 5 tahun akhirnya lancar dan terbiasa,” ujar perempaun yang berasal dari Kerantigan, Kelurahan Pengatigan Kecamatan Kota Banyuwangi.

Baca Juga :

“Dalam hati saya, hanya ingin anak didik saya bisa mengenal bahasa-nya sendir. Sebagai orang Banyuwangi, harus bisa Basa Using, itu prinsip saya. Walaupun penuh rintangan, akan saya lakukan dengan iklas dan sabar,” imbuhnya.

Sebelum dipercaya mengajar Mapel Bahasa Using di SDN Kelibaru Kulo 1, Wiwit hanya Ibu rumah tangga biasa yang bekerja sambilan menjaga Conter pulsa milik suaminya. Wiwit yang lulusan SMA umum, memang terlahir dari keluarga orang Using dan besar di lingkungan Bahasa Using. Sempet tidak percaya, kalau diberi kepercayaan sebagai Guru Bahasa Using.

“Ya campur aduk antara takut dan senang, karena waktu itu saya seorang ibu rumah tangga biasa lalu dipercaya menjaga koperasi Sekolah,” ujar Ibu dari Tarifa Ardhi Purwita (14 Tahun) ini.

“Kemudian dipercaya mengajar Basa Using, karena waktu itu di SD ada pelajaran Basa Using tapi guru SD sana tidak ada yang bisa Bahasa Using. Mayoritas orang Kalibaru bahasa kesehariannya yaitu Madura dan Jawa,” imbuh Wiwit.

Mengingat tidak punya latar belakang pendidikan Guru, Wiwit mangaku sempat takut saat diberi amanah mengajar. Tanggung jawab sebagai pendidik dirasa berat, oleh karena itu Wiwit terus berlajar dengan menempuh pendidikan Universitas terbuka di Genteng, serta rajin mengiku kegiatan seminar tentang bahasa Using.

“Ketika saya menerima tawaran itu, saya juga bertekah menambah kemampuan Bahasa Using. Saya berusaha  belajar terus, dengan mengikuti seminar Bahasa Using  yang digelar di Banyuwangi kota. Bersama Sengker Kuwung Belambangan (SKB), saya selalu mengikuti setiap ada kegiatan untuk memperdalam ilmu pengetahuan saya,” ujar Wiwit bersemangat.

Wiwit juga mengaku menjalin kontak dengan Antariksawan Jusuf, ketua SKB dan Juwono penyusun Buku Pelajaran Bahasa Using. Setiap ada kesulitan, Wiwit selalu mengontak kedua orang koleganya itu untuk membantu memecahkan.

“Saya hanya mempunyai tujuan, bisa membantu SDN Kalibaru Kulon 1 karena tidak ada guru yang bisa bahasa Using. Meskipun saya bisa Bahasa Using, tetapi pengetahuan mengajar saya masih rendah. Oleh karena itu, tekad saya terus belajar kepada siapa saja. saya berusaha yang terbaik untuk menyalurkan pengetahuan saya, meskipun saya sambil belajar lagi”, pungkas Wiwit dengan nada merendah. (sen)