Persit KCK Kodim Banyuwangi Ikuti Webinar Cegah StuntingKodim 0825 Banyuwangi

Persit KCK Kodim Banyuwangi Ikuti Webinar Cegah Stunting

(Foto: Pendim 0825 Banyuwangi)

KabarBanyuwangi.co.id - Momen Hari Kartini dimanfaatkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIX Kodim 0825 Banyuwangi mengikuti webinar mengulas soal peran Kartini Indonesia di era milenial dalam menekan dan mencegah stunting.

Webinar yang dihelat di Media Center Kodim 0825 Banyuwangi pada Kamis (22/4/2021) tersebut dihadiri, Ny. Ainul Yuli Eko Purwanto, Ny. Sahar Susanto, Ny. Sabar Wiyono, Ny. Arif Efendi, Ny. Sarbini serta pengurus Persit lainnya.

Ketua Umum TP PKK Ny. Tri Tito Karnavian menyampaikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stunting. Diantaranya, pernikahan dini, sanitasi yang buruk akan mengurangi gizi pada anak dan ibu hamil.

Baca Juga :

"Oleh sebab itu, peran orang tua harus memberikan edukasi yang baik kepada anak-anaknya dalam mempersiapkan rumah tangga, sehingga dapat menjadi keluarga yang harmonis, bahagia dan menghasilkan keturunan yang berkualitas," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dharma Pertini Ny. Nanni Hadi Tjahjanto mengatakan, anak adalah aset yang sangat berharga, dan juga sebagai generasi penerus bangsa. Pemberian gizi kepada anak adalah salah satu faktor utama dalam hal tumbuh kembang anak yang seringkali kurang diperhatikan.

Padahal, menurutnya, hal ini menjadi salah satu penentu perkembangan anak yang kemudian berpengaruh pada pola pikir anak hingga masa tuanya nanti.

"Sebagai orang tua, kita harus menjadikannya pribadi yang tangguh dan berkualitas. Sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta kemampuan emosional sosial dan fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi serta berkompetisi di tingkat global," tuturnya.

Terpisah, Dr. Lula Kamal Stunting salah satu ahli gizi ini mengungkapkan, kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama atau kurang gizi kronis mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.

"Salah satu dampak dari stunting itu sendiri bisa dilihat dari  tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya," jelasnya. (fat)