Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Kebijakan pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran yang tidak diikuti oleh penutupan tempat wisata bukan tanpa alasan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, MY. Bramuda melalui Kepala Bidang Pemasaran Ainur Rofiq, salah satu alasan pemerintah pusat membuka lokasi wisata adalah agar perekonomian khususnya di sektor pariwisata tetap berjalan.
Kendati sektor pariwisata tetap dibuka selama lebaran,
pemerintah tetap akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Tak
terkecuali bagi destinasi wisata yang ada di Banyuwangi.
"Misalnya wisata Ijen, maksimal 400 pengunjung, tidak
boleh lebih dari itu. Jadi 50 persen dari total kapasitas yang ada. Ini berlaku
di semua destinasi wisata," kata Rofiq.
Pihaknya juga mendorong pelaku wisata, seperti hotel serta
restoran agar mengurus sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, and
Environment).
"Sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada para
wisatawan bahwa semua destinasi wisata di Banyuwangi, baik hotel dan lainnya
telah menjamin keamanan, kenyamana dan penerapan protokol kesehatan secara
ketat," jelasnya
"Dengan demikian, perekonomian akan tetap berjalan.
Dan penyebaran Covid-19 harapannya dapat ditekan dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan secara ketat," imbuhnya. (fat)