Foto bersama pengurus ASKAB dengan IAIDA Blokagung. (Foto: Hasyim Iskandar)
KabarBanyuwangi.co.id - Perguruan Tinggi, Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Blokagung mengadakan acara pertemuan bersama Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (ASKAB) dengan tema ‘Optimalisasi Bumdes dalam Peningkatan PAD Desa’. Acara di gelar di warung Seblang di Kecamatan Singojuruh Banyuwangi, Kamis (18/3/2021).
Selain ASKAB beserta para pengurus, acara ini juga dihadiri beberapa elemen, dari civitas akademika IAI Darussalam, Lembaga Penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIDA, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIDA dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi. Sebagai pembuka, Rektor IAI Darussalam Blokagung, H. Ahmad Munib Syafaat, Lc, M. EI, mengahaturkan banyak terimakasih karena sudah menyempatkan waktunya disela-sela kegiatan Kepala Desa yang sangat padat.
Selanjutnya Rektor IAI Darussalam yang akrab disapa Gus
Munib, mengutarakan beberapa poin utamanya sekaligus maksud dan tujuannya dalam
menyelenggarakan acara bersama ASKAB.
“Sumberdaya manusia lulusan IAIDA bisa terakomodir di
desa-desa. Setiap tahunnya IAIDA meluluskan banyak sarjana yang siap untuk mengaplikasikannya
di masyarakat, tentu mereka perlu naungan dan wadah. Kepala Desa memiliki peran
penting dalam pembangunan sumberdaya manusia," kata Gus Minib.
Gus Munib menambahkan, antara perguruan tinggi dan
pemerintahan desa memiliki beberapa kesamaan dalam bidang pembangunan.
“Kita memiliki kesamaan dalam mengembangkan sebuah desa,
kami punya potensi dalam bidang pendidikan, dan kepala desa memiliki potensi
pembangunan masyarakat. Kita kolaborasikan pembangunan melalui pendidikan atau
pendidikan yang bisa membangun, sinergitas ini akan menjadi luar biasa,"
jelasnya.
Sementara itu untuk beasiswa masyarakat yang kurang mampu
atau berprestasi, menurut Gus Munib akan diberikan lewat jalur ASKAB dan PWI.
"Kami mengharapkan kerjasamanya untuk kepala desa merekomendasikan warganya agar bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi. Untuk nominal dan besaran beasiswa yang kami berikan bisa langsung mengubungi dengan Wakil Rektor III,” imbuhnya.
Keterangan Gambar : Penandatanganan MoU oleh Ketua ASKAB Banyuwangi, Anton Sujarwo, S.E. (Foto: Hasyim Iskandar)
Ketua ASKAB Banyuwangi Anton Sujarwo S.E juga berterimakasih
karena sudah diajak bermitra oleh perguruan tinggi IAIDA. Menurutnya pertemuan
kali ini sebuah kebanggaan bagi ASKAB. Sebab Kepala Desa diajak dan dilibatkan
untuk memajukan Banyuwangi. ASKAB juga menghimbau dan memberikan semangat
kepada para anggotanya terkait kerjasama yang sangat positif ini.
"Harapan kami lewat bertemunya kita hari ini bisa menjalin kerjasama dan menjalin persaudaraan untuk memajukan Banyuwangi. Kesempatan kali ini, desa selalu dituntut untuk berinovasi dan berkembang, yang dibutuhkam SDM masyarakat kita senidiri, peluang membangun masyarakatnya, agar kita bisa memiliki SDM yang mumpuni,” tutur Kepala Desa Alian, Kecamatan Rogojampi itu.
Keterangan Gambar : Pemaparan hasil penelitian IAI Darussalam oleh Nur Anim Jauhariyah, S.Pd, M.Si. (Foto: Hasyim Iskandar)
Diskusi diawali pemaparan hasil penelitian dari pihak LPPM
IAIDA, oleh Nur Anim Jauhariyah, S.Pd, M. Si, terkait pembahasan BUMDES di
Banyuwangi. Yaitu bagaimana membuat desa menjadi mandiri dengan adanya BUMDES,
dari 108 desa di Banyuwangi 11,1% bisa berkembang.
“Masih presentase yang sangat sedikit sekali untuk BUMDES
yang sudah berjalan baik di Banyuwangi,” cetus Bu Anim.
Teguh Eko Rahadi Kades Tamansuruh, salah satu peserta
diskusi juga ikut serta memberi tanggapan terhadap pembahasan BUMDES.
“Mari bersama-sama kita
bangkitkan BUMDES di seluruh Banyuwangi, bagaimana merumuskan dan membuat
formula menjadi satu rangkaian. Kita harus bisa mengidentifikasi permasalahan,
misalnya BUMDES yang melakukan simpan pinjam, mengapa bisa macet, bagaimana
mengatasinya. Maka perlu identifikasi khusus sebelum memilih apa yang harus
dikerjakan oleh desa, demi meningkatnya PAD Desa,” jelasnya. (sim)