Komunitas Banyuwangi Bangkit Borong Nasi Bungkus Warung KecilKomunitas Banyuwangi Bangkit

Komunitas Banyuwangi Bangkit Borong Nasi Bungkus Warung Kecil

Komunitas Banyuwangi Bangkit mendatangi sejumlah warung untuk memborong nasi bungkus. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Guna meringankan beban hidup masyarakat utamanya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Komunitas Banyuwangi Bangkit (KBB) memborong nasi bungkus milik sejumlah pedagang kaki lima.

Ketua Komunitas Banyuwangi Bangkit, Feris Yulias Sardi mengatakan, sengaja memborong nasi bungkus di warung kecil bukan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, melainkan dijual kembali separuh harga.

“Hasil penjualan kembali digunakan kembali untuk memborong nasi bungkus pedagang. Kegiatan ini kami lakukan untuk membantu para pelaku UMKM di Banyuwangi, agar tetap bertahan di masa pandemi,” kata Feris Yulias Sardi, Rabu (26/5/2021). 

Baca Juga :

Feris Yulias Sardi menambahkan, sebab di tengah pandemi seperti saat ini perekonomian sangat sulit, pola hidup masyarakat secara otomatis berubah. Karena Masyarakat lebih memilih hidup hemat, memasak sendiri di rumah. Imbasnya banyak penjual nasi bungkus tak laku akibat sepi pembeli. 

“Dari persoalan inilah, kami berinisiasi memborong seluruh nasi bungkus sejumlah pedagang, untuk selanjutnya dijual kembali dengan separuh harga. Kami ngambilnya harga Rp 6.000 dari pedagang, dijual lagi Rp 3.000 perbungkus," tambah Feris.

"Di masa pandemi ini, donatur kita juga terbatas. Sementara pedagang nasi bungkus harus tetap bertahan hingga pandemi berakhir,“ imbuhnya.


Komunitas Banyuwangi Bangkit sediakan nasi bungkus murah. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Lita Kurniawan, anggota Komunias Banyuwangi Bangkit menuturkan, untuk mendukung aksi sosial ini, sengaja membuka warung di Jalan Gajah Mada. Dalam sehari pihaknya menyediakan 200 porsi nasi bungkus yang bisa dibeli masyarakat dengan harga Rp 3.000 saja.

"Dalam sehari disediakan 200 porsi bungkus nasi bungkus yang kita beli dari pedagang. Lalu kita jual lagi separuh harga yakni hanya Rp 3.000. Sasaran penjualan adalah para pedagang keliling, pesapon untuk sarapan dan makan siang,” ucapnya. 

Pada kesempatan kali ini, pihaknya juga mengajak masyarakat lain, utamanya yang diberi rezeki lebih untuk turut melakukan gerakan membantu warung kecil di masa pandemi.

“Untuk bisa bangkit di masa pandemi ini tidak hanya menggantungkan kepada pemerintah. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama di masa pandemi ini. Apa yang bisa kita bantu, ya kita bantu,” pinta Lita yang juga anggota Polri, Polresta Banyuwangi ini.

“Tidak hanya membantu berupa materi, bisa juga dengan memberi ide kreatifitas dan lain agar UMKM bisa survive di masa ekonomi sulit seperti saat ini," pungkanya. (fat)