Komunitas "SAHOBI" Pekanbaru Riau Gelar Pertemuan PerdanaKomunitas SAHOBI

Komunitas "SAHOBI" Pekanbaru Riau Gelar Pertemuan Perdana

Oprek bonsai bareng-bareng Sahobi. (Foto: Hery Susanto)

KabarBanyuwangi.co.id - Seni mengkerdilkan tanaman (Bonsai) yang sudah dikenal mendunia sejak era dinasti Tsin ( 265- 420) dan era dinasti Tang (618-907) selanjutnya berkembang ke negeri Sakura, Jepang. Hingga hari ini masih terus eksis menempati posisi dan barometer karya seni yang cukup tinggi dan memiliki nilai jual fantastis.

Tak kalah juga para penggiat dan seniman bonsai di Indonesia semakin terus menciptakan karya seni bonsai yang tidak kalah hebatnya dengan seniman dari negeri asalnya.

Bonsai tropikal Indonesia, sejenis sancang/premna, ficus (Beringin), serut, santigi, serta jenis tumbuhan lain asal negeri ini yang sedang berkembang pesat dan diolah sedemikian detail sehingga menghasilkan bonsai artistik dan bernilai ekonomi tinggi.

Baca Juga :

Bonsai asli Indonesia perlahan berkembang pesat dan terus menyamai hasil karya para seniman bonsai negeri sakura dan Asia lainnya.

Seni bonsai ini juga telah mewabah di Sumatera, khususnya di kota Pekanbaru Riau. Semakin banyaknya penggiat dan penghobi bonsai, maka terbentuklah komunitas komunitas di berbagai tempat di Pekanbaru Riau ini.

Tak luput dari sorotan salah satunya adalah komunitas Satu Hobi Bonsai (SAHOBI) yang awalnya di prakarsai oleh Nurhidayat dan Udin, sepakat membentuk komunitas ini melalui jejaring sosial.


Oprek bonsai Kimeng Sahobi. (Foto: Hery Susanto)

Lantaran animo dari sesama penghobi bonsai yang cukup kuat, latar belakang inilah  yang mendorong mereka untuk segera menggelar pertemuan di dunia nyata (Kopdar Sahobi).

Diawali dengan jemur dan oprek bareng di komplek cemara Ratu Pekanbaru, para penghobi bonsai ini menyamakan persepsinya dalam wadah komunitas SAHOBI. Komunitas SAHOBI, terdiri dari pecinta bonsai yang memiliki latar belakang sosial dan ekonomi beraneka ragam.

Namun dalam komunitas ini, semua strata di setarakan, komunitas SAHOBI dan lebih mengedepankan intim kekeluargaan serta persaudaraan yang kuat, dengan mengedepankan nilai-nilai musyawarah untuk kemajuan Sahobi.

Pangkat, jabatan, status sosial, finansial, suku, ras, agama tidak berlaku di komunitas ini. Komunitas ini murni setara, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan tidak mengedepankan aliran seni bonsai tertentu, kelas, kasta, seniorotas, atas karya seni bonsai yang mereka miliki.

Sahobi, membuka diri dan menarik daun pintu lebar lebar bagi para pecinta bonsai, walau para pemula bahkan para master sekalipun.

SAHOBI adalah komunitas yang merupakan wujud universal community dan akan terus berkembang kreatifitasnya melangkah maju melawan kasta-kasta yang ada di dunia pecinta bonsai kota Pekanbaru ini.

Turut Hadir pada kopi darat SAHOBI pada hari minggu 4 September 2022, Osman, Joko, Edvan,Hery, Dedy,Udin,Sutikno, Nurhidayat, yang akan terus berfikir untuk memajukan komunitas ini kedepan.


Kopi darat perdana Sahobi di kediaman Nurhidayat komplek Cemara Ratu 1C Pekanbaru Riau. (Foto: Hery Susanto)

Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai rancangan kegiatan bulan ini untuk persiapan mengikuti pameran/ kontes bonsai di Pekanbaru pada tanggal 19- 25 September 2022.

Kontes diselenggarakan oleh PPBI cabang Pekanbaru serta pembahasan rancangan kegiatan rutin bulanan SAHOBI tahun 2022 ini.

Harapan dari mereka yang hadir pada pertemuan ini, dengan bertumbuhnya SAHOBI akan membuka peluang bisnis yang akan memberikan nilai finansial dari karya yang dihasilkan oleh para anggotanya.

Selain itu, SAHOBI merupakan tempat berbagi kreasi dan tips dan trik dalam mengelola tanaman bonsai dengan keanekaragaman jenisnya serta cara perawatan yang berbeda.

Semuannya akan rutin dibahas dan di ulik, disetiap pertemuan serta jejaring sosial  komunitas ini secara efektif transfaran dan terbuka.

"Salam satu Hobi Bonsai dari kota bertuah Pekanbaru" SAHOBI Universal Community. 

(Penulis: Hery Susanto, Sekjen Ikawangi Sumatera Group (ISG) Pusat di kota Pekanbaru Riau)