Ulumudin, perwakilan dari KMP Tunu Pratama Jaya angkat bicara. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id – Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (3/7/2025) lalu menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Setelah sebelumnya bungkam, akhirnya pihak manajemen PT Raputra Jaya selaku operator swasta KMP Tunu Pratama Jaya angkat bicara terkait insiden yang mengangkut 65 orang penumpang sesuai data manifest.
Dalam jumpa pers di ruang rapat Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi,
perwakilan PT Raputra Jaya, Ulumudin, menyampaikan permohonan maaf mendalam
atas kejadian tragis tersebut.
“Kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini.
Kami sangat berduka atas musibah yang menimbulkan korban jiwa," ujar Ulumudin dalam jumpa pers dihadapan para awak media, Sabtu (5/7/2025).
Ulumudin menegaskan komitmen perusahaan untuk mengerahkan segala upaya penanganan terbaik bagi para korban. Pihaknya juga telah berkoordinasi langsung dengan Basarnas dan otoritas terkait untuk proses pencarian dan evakuasi.
“Kami berkoordinasi dengan operator Pelabuhan Ketapang
dan Gilimanuk, agar menfasilitasi korban serta keluarga yang menunggu hasil
pencarian," ungkap Ulumudin.
Manajemen juga berkomitmen memberikan santunan dan bantuan
kepada keluarga korban meninggal dunia sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Mulai bantuan logistik dan pendampingan akan terus
dilakukan. Ke depan kami akan lakukan evaluasi keselamatan pelayaran. Mulai
sistem operasional, kesiapan awak hingga teknis. Supaya kejadian serupa tidak
terulang lagi," terang Ulumudin.
Menyikapi insiden ini, KMP Tunu Pratama Jaya menegaskan
tanggung jawab penuh mereka terhadap keselamatan penumpang.
“Sebagai operator pelayanan, kami menyadari bahwa
keselamatan dan keamanan penumpang adalah tanggung jawab penuh kami,"
tegasnya.
Meski demikian, pihaknya enggan menjawab pertanyaan awak
media mengenai tenggelamnya kapal maupun perbedaan jumlah korban dengan manifes
yang terdata pihak pelabuhan. "Saya belum bisa menjelaskan saat ini,"
tutup Ulumudin.
Berdasarkan manifest, kapal itu mengangkut 65 orang,
terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan berbagai
jenis.
Hingga hari ketiga pencarian, 36 orang berhasil
ditemukan. Rinciannya, 29 selamat dan 6 meninggal dunia. Sisanya, sebanyak 30
orang, masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR Gabungan.
Pencarian terus dilakukan dengan penyisiran laut
menggunakan kapal dan penyelaman, serta patroli udara. Tim SAR gabungan berharap cuaca
tetap mendukung untuk mempercepat pencarian para korban yang masih hilang.
(tim)