Menghilang Dua Hari, Pria Warga Banyuwangi Ditemukan Tak Bernyawa di Tepi SungaiPolsek Srono

Menghilang Dua Hari, Pria Warga Banyuwangi Ditemukan Tak Bernyawa di Tepi Sungai

Petugas mengevakuasi jasad pria yang ditemukan di tepi sungai Desa Parijatah Kulon. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Sesosok mayat pria ditemukan di tepi sungai di Dusun Krajan, Desa Parijatah Kulon Kecamatan Srono, Banyuwangi, Kamis (20/11/2025) pagi.

Kapolsek Srono AKP Sutarkam mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh seorang pencari rosok yang saat itu tengah melintas di sekitaran tepi sungai sekitar pukul 05.30 WIB.

"Awalnya saksi melihat bangkai besar dikerumuni lalat. Sempat dikira bangkai kambing, namun setelah didekati, ternyata mayat manusia," kata Sutarkam.

Baca Juga :

Terkejut dengan temuan tersebut, pencari barang rosok kemudian meninggalkan mayat itu untuk mencari pertolongan. Beberapa saat kemudian, dia kembali ke lokasi bersama beberapa orang disusul warga berdatangan di lokasi.

"Setelah dicek bersama, keadaan mayat tersebut ternyata seorang laki-laki. Warga menemukan jasad korban dalam posisi terlentang," kata Sutarkam.

Kapolsek Srono mengungkapkan, awalnya jenazah pria itu ditemukan dalam kondisi tanpa identitas. Namun tak lama kemudian ada warga yang juga datang ke lokasi mengenali mayat tersebut.

"Mayat laki-laki tersebut bernama Sumardi (30), warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu," ungkap Kapolsek Srono.

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terungkap jika korban telah dua hari tidak pulang ke rumah. Informasi orang hilang atas nama Sumardi juga telah beredar di media sosial.

Pihak kepolisian yang menerima laporan segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Sementara berdasarkan keterangan medis menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Kami melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, serta berkoordinasi dengan Polsek Sempu karena korban merupakan warga sana,” jelas AKP Sutarkam.

Jasad korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. "Pihak keluarga tela membuat surat pernyataan menerima kematian korban dan menolak dilakukannya autopsi," pungkasnya. (fat)