Baca Juga :

• Polresta Banyuwangi Gelar Apel Operasi Terpusat Lilin Semeru 2024, Pengamanan Nataru
• Jelang Nataru, Polresta Banyuwangi Musnahkan Ribuan Miras dan Ratusan Knalpot Brong
• Pria di Banyuwangi Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali Hingga Hamil 2 Bulan
• Cegah Stunting, Angkasa Pura Salurkan Bantuan Makanan Bergizi bagi Ibu Hamil dan Balita di Banyuwangi
• Grand Harvest Banyuwangi Siapkan Pesta Malam Tahun Baru ala 80-an yang Meriah

Pada pelaksanaan Nataru, kata Agus, merupakan momen yang rawan terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.

Oleh sebab itu, pegawai diminta untuk meningkatkan intensitas kontrol dan pengawasan secara menyeluruh terhadap lingkungan Lapas, baik di dalam maupun pada area sekitar.

"Keamanan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga perlu sinergitas pada masing-masing bagian untuk mencegah hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban,” ujarnya.

Deteksi dini juga perlu ditingkatkan melalui pendekatan persuasif dengan warga binaan dalam rangka menggali berbagai informasi yang dapat menjadi pertimbangan terhadap peningkatan kewaspadaan.

“Informasi sekecil apapun perlu dihimpun, jika berpotensi menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban, segera ditindaklanjuti,” imbuhnya.

Agus juga meminta peran intelijen dalam memetakan berbagai potensi gangguan, dan menindaklanjutinya secara tepat sasaran. “Koordinasi dengan aparat penegak hukum lain juga harus ditingkatkan saat Nataru," pintanya.

Dalam apel, Kalapas Banyuwangi memberikan penghargaan kepada pegawai yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba melalui penitipan barang dan makanan pada November lalu.

“Penghargaan ini harus dijadikan pelecut semangat untuk meningkatkan kinerja dan kewaspadaan,” tandasnya. (fat)