Objek Bawah Laut Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Geser 800 Meter Dari Lokasi Awal TenggelamPos SAR Banyuwangi

Objek Bawah Laut Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Geser 800 Meter Dari Lokasi Awal Tenggelam

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI, Ribut Eko Suyatno. (Foto: Firman)

KabarBanyuwangi.co.id – Tim SAR Gabungan menurunkan beberapa peralatan dan personel penyelam untuk mendeteksi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI, Ribut Eko Suyatno menyampaikan, saat ini titik kapal diperkirakan bergeser sejauh 800 meter dari lokasi awal tenggelam.

"Lokasinya bergeser dari titik awal kecelakaan kapal ke lokasi terbaru itu kurang lebih 800 meter dan hasil penggambaran data dari tim Hidrografi hampir serupa," kata Eko, Minggu (6/7/2025).

Baca Juga :

Pihaknya saat ini masih menunggu data hidrografi yang sedang diolah di KRI Pulau Fanildo. Kapal milik TNI AL tersebut, juga dilengkapi peralatan canggih seperti side scan sonar, ROV (Remotely Operated Vehicle), dan magnetometer.

"Untuk melakukan verifikasi visual secara langsung, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk pengolahan data hingga proses finalisasi," imbuhnya.

Tim SAR Gabungan disebutnya sedang berpacu dengan waktu. Ia berharap data hidrografi dapat diolah secara cepat agar bisa segera dievaluasi sebelum memutuskan menerjunkan tim penyelam untuk melakukan pemeriksaan fisik secara langsung.

“Mudah-mudahan tim bisa bekerja dengan cepat, mudah-mudahan tim ini bisa maksimal dari data olah data dari hidrografi bisa secepat mungkin langsung kita evaluasi secara bersama baru kita putuskan evakuasi SAR penyelamatan korban," terangnya.

Sementara itu, Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya membenarkan adanya pergeseran lokasi objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.

Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya. (Foto: Firman)

"Diperkirakan itu (kapal tergeser 800m) sekarang masih finalisasi datanya karena area 1000 sampai 1500 kita scan dari kemarin malam,” ungkapnya.

Untuk mendukung operasi pencarian telah dipersiapkan 16 personel penyelam dari berbagai unsur.

"Tim penyelam berasal dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska). Semua penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan,” jelasnya. (tim)