(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi mulai bergerak. Sejumlah atraksi terus digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Mengusung konsep wisata minat khusus untuk menjaga kebugaran tubuh (Wellness Tourism), Banyuwangi menggelar event jazz di tengah perkebunan karet, yakni Rubber Jazz.
Gelaran musik ini bertempat di
perkebunan karet Kalibendo, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi,
Sabtu (16/10/2021).
Sebuah atraksi yang memadukan
pertunjukan musik jazz, nikmatnya kuliner sehat, dan didahului perjalanan
bersepeda.
“Sehingga ini tidak hanya soal
keindahan alam dan musik, tapi mengedepankan kesehatan dan kebugaran tubuh,”
ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dia mengatakan, seiring melandainya
kasus aktif Covid-19 di Tanah Air, termasuk Banyuwangi, menyebabkan orang
kembali berburu aktivitas hiburan (leisure), seperti berwisata dan kuliner. Di
saat itulah tercipta momentum Post-Pandemic Rebound. Inilah yang sedang
ditangkap oleh Banyuwangi.
“Untuk mendorong kebangkitan
pariwisata, kita sudah siapkan strategi ‘Tiga Makin’. Yakni makin digital,
makin kreatif, dan makin sehat. Nah, inilah salah satu upaya untuk mewujudkan
wisata yang sehat dan aman bagi pengunjung, seperti atraksi musik jazz di
tengah perkebunan karet ini,” ujar Ipuk.
Atraksi musik jazz ini digelar di
tengah hamparan kebun karet Kalibendo yang terletak di kaki Gunung Ijen.
Letaknya sekitar 30 menit dari pusat kota.
Selain udaranya sejuk berlimpah
oksigen, alamnya juga indah, dan memiliki tanjakan yang cukup menantang. Tak
heran, lokasi ini menjadi rute favorit para pehobi olah raga sepeda dan
lari.
“Makanya kita pilih di sini. Selain
lokasi favorit para pesepeda dan pelari, ini juga merupakan jalur wisatawan
setelah turun dari Ijen,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Banyuwangi, MY. Bramuda.
Dia mengatakan, ini merupakan
tawaran komplit beriwisata aman dan sehat. Usai berolah raga, pengunjung bisa
menikmati alunan musik jazz sambil menikmati kopi dan jajanan khas Banyuwangi,
sembari menghirup udara segar khas perkebunan.
Acara ini dimeriahkan oleh musisi
penuh talenta Banyuwangi seperti Adi Bolo dan Vista Vani. Diiringi musik Semar
Akustik Band, mereka membawakan sejumlah lagu dengan aransemen baru yang
menarik.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Para pengunjung yang hadir pun
memberikan apresiasi. Mulai pesepeda, pendaki Gunung Ijen, hingga komunitas
camper van dari berbagai kota yang kebetulan sedang berwisata di Banyuwangi.
M. Azis Nasution dari Jakarta
sangat mengapresiasi event ini. Menurutnya, event ini sangat inovatif dan dapat
menjadi angin segar bagi perkembangan pariwisata Indonesia.
“Saya akan merekomendasikan wisata
outdor berbasis alam seperti di Banyuwangi kepada relasi, dan kerabat saya. Banyuwangi
seperti sangat komplit. Semua ada di sini, mulai gunung, pantai, hutan, hingga
satwa yang beragam,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan
Zakaria, anggota camper van Bali yang mengaku kagum atas keindahan alam
Banyuwangi. Dia yang hadir bersama istri tampak larut dalam keseruan Rubber
Jazz.
"Kami sudah 3 hari di Banyuwangi. Kami juga sudah nge-camp di beberapa destinasi, salah satunya di Terasering Desa Banjar dan perkebunan Kalibendo ini. Semuanya keren dan berkesan, apalagi pas ada pertunjukan jazz juga. Senang banget bisa ke Banyuwangi," tuturnya. (Humas/kab/bwi)