Pemerintah Banyuwangi Evaluasi Pelaksanaan Pasar RamadhanPasar Ramadhan

Pemerintah Banyuwangi Evaluasi Pelaksanaan Pasar Ramadhan

Pasar Ramadhan di Jalan Susuit Tubun, Kecamatan Banyuwangi. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bakal mengevaluasi keberadaan Pasar Ramadhan. Mengingat tahun ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

"Saat ini belum diputuskan. Kita masih harus mengevaluasi untuk kebutuhan Pasar Ramadhan," tegas Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (21/3/2022).

Pihaknya masih menunggu arahan selanjutnya dari Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Baca Juga :

Menurutnya, memang saat ini aktivitas ekonomi sudah bisa dilangsungkan, kegiatan ibadah di bulan Ramadhan sudah bisa dilonggarkan dengan protokol yang ketat. Namun pihaknya masih tetap waspada adanya Covid-19.

"Kita semua, Pemerintah Daerah harus waspada dengan Covid-19. Sedangkan kalau Pasar Ramadhan ini, takut ada kerumunan, desak-desakan. Sehingga kita atur dengan konsep yang lain," tegasnya.


Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani didampingi Wabup Sugirah. (Foto: Fattahur)

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar dan Kaki Lima Banyuwangi (P3KLB), Abdul Kholik mengatakan, sebelum pandemi Pasar Ramadhan rutin digelar setiap tahunnya selama bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran.

“Pasar dadakan ini dibuka di sepanjang Jalan Susuit Tubun dan Taman Blambangan,” kata Kholik. 

Keberadaan Pasar Ramadhan yang menampung puluhan pedagang ini, tambah Kholik, akan menambah penghasilan mereka. Sebab, omset yang didapat setiap harinya menurun drastis sejak pandemi melanda.

"Kita telah berkirim surat kepada Pemkab Banyuwangi dengan harapan Pasar Ramadhan bisa kembali digelar tahun ini," tambah Kholik.

Pihaknya berjanji akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi keberlangsungan Pasar Ramadhan. Termasuk menjaga keamanan, ketertiban, serta kebersihan pasar.

"Kami juga siap memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku," pungkas Kholik. (fat)