Sepi tangkapan ikan, sejumlah perahu nelayan parkir di kawasan Pantai Boom Banyuwangi. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, masih terus menjalankan program asuransi untuk nelayan sebagai bentuk perlindungan dalam beraktivitas melaut.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono mengatakan, usaha nelayan sangat dipengaruhi oleh faktor alam, hal ini dapat mempengaruhi hasil produksi tidak terjamin.
Profesi nelayan, menurut Alief, memiliki risiko tinggi yang dapat mengancam jiwa dan keselamatan saat melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. "Sehingga asuransi nelayan sangat memproteksi mereka selama bekerja menangkap ikan," sebut Alief.
Bahkan hal ini, lanjut Alief, telah diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Banyuwangi hadir dengan memberikan jaminan asuransi terhadap nelayan. Dalam hal ini, Pemkab bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. "Asuransi kita berikan pertahun, sejak 2018 kurang lebih sudah hampir 17 ribu nelayan," sambung dia.
Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga memberikan bantuan
sertifikasi hak atas tanah nelayan, bekerja sama dengan Badan Pertanahan
Nasional (BPN).
Bantuan sertifikasi tanah nelayan ini, masih menurut Alief, dalam rangka meningkatkan jaminan akses permodalan bagi nelayan, dan usaha penangkapan ikan skala kecil. "Kalau perhitungan kami sudah sekitar 4.500 nelayan kita bantu, dan ini akan terus berjalan," ungkapnya.
Kepala
Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono. (Foto: Fattahur)
Program lainnya adalah melakukan pendampingan terhadap
istri-istri nelayan. Para istri nelayan ini diberdayakan agar mendapatkan
penghasilan sampingan.
"Musim paceklik seperti sekarang ini tentu membuat
nelayan kesulitan. Tak sedikit dari mereka terpaksa menjual barang yang
dimiliki untuk kebutuhan hidup. Sehingga program pendampingan penting
dilakukan," jelasnya.
Alief menambahkan, program pendampingan dijalankan secara
masif. Pemkab berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan startup di bidang
perikanan.
"Program pendampingan ini secara bertahap ya, sejauh
ini baru di empat titik kecamatan," kata dia. (fat)