(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas), Banyuwangi menggelar berbagai kejuaraan olahraga untuk pelajar dan disabilitas, serta lomba olahraga tradisional.
Kejuaraan untuk disabilitas mulai dari atletik, badminton dan tenis meja diikuti SDLB hingga SMALB se-Banyuwangi, di, Lapangan Atletik GOR Tawangalun Banyuwangi, Jum'at (9/9/2022).
Fitrotul Mukaromah, siswi kelas 6
SDLB Negeri Banyuwangi terlihat sumringah. Di awal pertandingan dia keluar
sebagai juara 1 di nomor atletik 80 meter. "Saya senang menang. Setelah
ini tanding lagi. Pokoknya siap," tukasnya ceria.
Fitrotul sudah tiga kali mengikuti
lomba serupa di event yang berbeda. Khusus untuk event ini, Fitrotul dan
teman-temannya mempersiapkan diri latihan selama 3 hari.
Kepala Sekolah SDLB A, Estuningsih
juga senang para siswanya bisa ambil bagian dalam perlombaan. "Dengan
mengikuti pertandingan semacam ini sangat baik bagi tumbuh kembang otak mereka,”
kata Estuningsih yang juga merangkap sebagai kepala sekolah SDLB C dan SMALB
ini.
“Mereka juga belajar lebih fokus, mampu mengendalikan emosi, dan yang terpenting mereka merasa bahagia dan bisa diterima di tengah-tengah anak-anak lainnya," imbuhnya.
(Foto: humas/kab/bwi)
Selain itu dalam peringatan Haornas
kali ini juga digelar lomba olahraga tradisional. Di antaranya lomba terompah
panjang, gobak sodor, dagongan, dan enggrang, diikuti ratusan pelajar di
Banyuwangi.
Peringatan Haornas ini diawali
senam bersama di halaman depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Kemudian dilanjutkan
dengan gowes menuju GOR Tawangalun Banyuwangi yang diikuti oleh Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah, yakni Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko
Julianto Ramadan, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori,dan Sekretaris Daerah
Banyuwangi Mujiono.
Setelah itu dilakukan pemberian
santunan bagi anak yatim serta pemberian sembako berupa makanan sehat untuk
penurunan angka stunting.
Sekretaris Daerah Kabupaten
Banyuwangi Mujiono mengatakan, Haornas tahun ini dibuat agar semua elemen bisa
ikut. "Selain kami libatkan disabilitas, olahraga tradisional juga kami
gelar karena ini warisan budaya yang dimiliki Indonesia dan perlu
dilestarikan," lanjutnya.
Ditambahkannya, kali ini pemkab
melibatkan ribuan pelajar untuk kembali mengajak pelajar-pelajar melakukan
aktivitas luar ruang yang sifatnya untuk memlerkuat ketahanan fisik siswa.
"Kita ajak mereka semua ke GOR atletik. Kita ajak mereka aktif bergerak, jangan mager saja lihat hp. Kita ingatkan mereka pentingnya olahraga," imbuh Mujiono.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan
dan Olahraga Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi, peringatan Haornas menjadi momen
sinergitas bagi seluruh stakeholder olahraga, mulai dari SKPD, Forpimda, KONI,
hingga pengurus cabang olahraga.
”Hari ini cukup seru, seluruh
elemen datang dan memeriahkan. Tadi kita gowes dari Pemkab ke GOR kemudian
mencoba semua olahraga tradisional bersama,” kata Aziz.
Selain kejuaraan untuk difabel dan olahraga tradisional, bulan ini Banyuwangi juga akan digelar Blue Fire Ijen KOM Challenge 2022. Event gowes tersebut bakal menempuh rute sepanjang kurang lebih 100 kilometer. Peserta akan start dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan, finis di Gantasan di lereng Gunung Ijen. (humas/kab/bwi)