Disela-sela kunjungan kerja, Bupati Ipuk Fiestiandani menyapa dan merangkul warga. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – LSI Denny JA melakukan survei terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi.
“Kami melakukan survei di berbagai kabupaten/kota secara berkala untuk mengetahui kecenderungan pemilih terkait aspek sosial, ekonomi, dan Pilkada 2024. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Ari Astariadi.
Hasil survei tersebut menyebutkan, nama Ipuk Fiestiandani
masih mendominasi pada berbagai simulasi pilihan terhadap nama-nama kandidat
yang beredar di Pilkada Banyuwangi. Adapun kandidat lain masih berada di bawah
angka 7 persen.
“Nama Ipuk Fiestandani masih mendapatkan tingkat
elektabilitas atau keterpilihan tertinggi dibanding nama-nama kandidat lain
pada berbagai simulasi pemilihan,” ujar Ari.
Pada simulasi empat nama dengan menyandingkan Ipuk,
Sumail Abdullah, Abdul Malik, dan Ali Makki; Ipuk mendapatkan elektabilitas
tertinggi, masing-masing secara berurutan 55,0 persen, 5,2 persen, 3,4 persen,
dan 2,3 persen, sisanya belum menentukan pilihan atau menjawab rahasia.
Pada simulasi tiga nama, yaitu Ipuk, Sumail, dan Ali
Makki; Ipuk tetap mendapatkan elektabilitas yang tertinggi masing-masing 55,9
persen; 5,9 persen; dan 2,5 persen.
Sedangkan untuk simulasi pada nama Ipuk dan Ratna Ani
Lestari, masing-masing mendapatkan tingkat elektabilitas 56,2 persen dan 3,0
persen; sisanya menjawab rahasia atau belum menentukan.
Pada simulasi Ipuk dan Sugirah, masing-masing mencapai
59,1 persen dan 2,0 persen; adapun yang lain menjawab rahasia. Adapun pada
simulasi Ipuk dan Ahmad Munib, masing-masing mendapatkan 58,4 persen dan 3,2
persen; sisanya menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.
Sementara itu, pada simulasi dua nama, yaitu Ipuk dan
Abdul Malik, masing-masing mendapatkan 59,1 persen dan 3 persen; dan sisanya
menjawab rahasia dan belum menentukan pilihan.
Pada simulasi nama Ipuk dan Sumail; masing-masing
mendapat elektabilitas 56,6 persen dan 7 persen; sedangkan sisanya menjawab
rahasia dan belum menentukan pilihan.
Ari memaparkan, sebaran dukungan terhadap Ipuk cukup
merata, baik pada aspek demografis maupun geografis. Ipuk unggul merata pada
segmen pemilih Jawa, Osing, Madura, maupun suku lainnya. Demikian pula dari
aspek geografis, Ipuk mendapat elektabilitas tertinggi pada semua sebaran
daerah pemilihan, mulai Dapil I sampai Dapil VIII.
Ari Astariadi mengatakan, tingkat kepuasan publik
terhadap Ipuk juga cukup tinggi, yaitu mencapai 80,7 persen yang menyatakan
puas/sangat puas. ”Tingkat kepuasan publik terhadap bupati cukup merata di
semua dapil, mulai dari Dapil I sampai Dapil VIII Banyuwangi,” ujar Ari.
Terkait calon wakil bupati, lanjut Ari, Sugirah mempunyai
tingkat elektabilitas sebagai cawabup sebesar 21,8 persen; disusul Ali Makki
4,3 persen, Ahmad Munib 3,4 persen, Michael Edy 2 persen, dan nama-nama lainnya
di bawah 2 persen. Tetapi bila diposisikan sebagai cabup, elektabilitas Sugirah
pada beberapa simulasi nama sebesar 2-3 persen.
Ari menambahkan, bila ingin meningkatkan elektabilitas,
para kandidat harus terus bergerak turun ke masyarakat. “Tingkat elektabilitas
juga tentunya dipengaruhi bagaimana kandidat mampu menjawab problem yang
dihadapi masyarakat,” ujar Ari.
LSI Denny JA menggelar survei di Banyuwangi pada awal
Juni 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling,
menggunakan teknik wawancara langsung. Survei tersebut memiliki toleransi
kesalahan (margin of error-MoE) sekitar 4,8 persen. (red)