DM dibawa mobil polisi menuju Polsek Giri. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id - Polisi tengah mendalami motif DM (62), pria pembawa senjata tajam (Sajam) yang sempat diamankan warga karena dikira begal. Aksi warga mengamankan pria itu terekam video dan viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di sekitar ruas Jalan Raya Letkol Istiqlah, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sabtu pagi (14/1/2023) kemarin.
"Bukan begal. Dia dan korban sudah saling
kenal," kata Kapolsek Giri, AKP Endro Abrianto kepada wartawan, Minggu
(15/1/2023).
Dari hasil pemeriksaan sementara, Endro menceritakan,
awalnya korban bersama anaknya naik mobil dari salah satu sekolah perguruan
tinggi sekitar lokasi kejadian.
Saat itu, sekitar pukul 07:50 WIB, korban yang berinisial
E, hendak berangkat kerja. Namun tiba-tiba DM datang lalu menggedor pintu kaca
mobil sebelah kiri dan meminta tumpangan.
"Yang bersangkutan (DM) beralasan motornya terlibat
kecelakaan dan sedang ditangani Unit Laka Lantas, dan dia minta tumpangan
pulang," kata Endro.
Karena sudah saling kenal, korban mempersilahkan DM masuk
ke dalam mobil. Di dalam mobil, DM duduk di samping korban.
Selang beberapa meter mobil berjalan, DM tiba-tiba
mengeluarkan dua buah pisau. "Sajam diarahkan ke arah korban, beruntung
korban berhasil menangkis dengan tangannya, sehingga tangan korban
terluka," kata Endro.
"Kemudian korban memberhentikan kendaraannya lalu
keluar dari mobil dan berteriak-teriak minta tolong, disusul DM yang juga ikut
keluar dari mobil," imbuhnya.
Kapolsek Giri, AKP Endro Abrianto. (Foto: Istimewa)
Warga yang mendengar teriakan itu langsung berdatangan. Kemudian warga mengamankan DM yang saat itu lari. Setelah itu, warga melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Giri, yang lokasi tak jauh dari lokasi kejadian.
"Sampai saat ini masih dalam proses. Kita masih akan
menanyakan langsung kepada yang bersangkutan untuk mengetahui motif
sebenarnya," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek Giri mengimbau
masyarakat untuk tidak main hakim sendiri, dan jangan mudah menjustifikasi
orang yang belum tentu melakukan kejahatan.
"Jadi saya imbau kepada masyarakat, apabila
menemukan permasalahan atau kejadian di luar, di jalan, usahakan jangan
terburu-buru menjustifikasi, dan jangan main hakim sendiri," kata Endro.
(fat)