Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Akhmad Fani Rakhim. (Foto: Fattahur/dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Pasca kecelakaan kendaraan wisata atau odong-odong yang terjadi di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Banyuwangi akan melakukan penertiban kendaraan wisata yang kerap beroperasi di jalan raya.
Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Akhmad Fani Rakhim mengatakan, target penertiban yang akan dilakukan meliputi kendaraan wisata yang tidak sesuai spesifikasi.
“Kendaraan wisata yang masuk daftar razia seperti
odong-odong atau kereta kelinci yang tak sesuai spesifikasi. Odong-odong
jelas tidak sesuai spesifikasi untuk penumpang," kata Kompol Akhmad
Fani Rakhim, kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Kompol Akhmad Fani Rakhim menambahkan, penertiban kendaraan
odong-odong sebetulnya sudah sering kali dilakukan, namun pemilik kendaraan yang
dianggap sangat membahayakan bagi pengendara lain tersebut tetap membandel.
“Kendaraan yang digunakan sangat membahayakan pengendara
lain maupun penumpang. Karena odong-odong tidak sesuai spesifikasi untuk
penumpang. Pemilik kendaraan memodifikasinya menjadi angkutan wisata,” tambah
Kasatlantas.
“Perubahan juga dilakukan terhadap sasis hingga bentuknya
tidak sesuai dengan aslinya,” imbuh Kompol Akhmad Fani Rakhim.
Kecelakaan odong-odong di Desa Yosomulyo,
Kecamatan Gambiran mengakibatkan belasan orang terluka diperiksa petugas. (Foto:
Istimewa/dok)
Tak hanya itu, Satlantas Polresta Banyuwangi, juga sudah sering
kali melakukan sosialisasi, dan imbauan termasuk pelarangan terhadap pemilik kendaraan
kereta kelinci agar tidak beropesrasi di jalan raya.
"Kami tidak bosan mengimbau agar tidak lagi
beroperasi, sebelum ada korban lain. Kita akan amankan jika tetap nekat
beroperasi kembali," tegas Kasatlantas.
Sebelumnya, kendaraan modifikasi yang dikenal dengan kereta
odong-odong mengalami kecelakaan di Jalan Raya Yosomulyo, Desa Yosomulyo,
Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Selasa siang (28/12/2021).
Kejadian tersebut mengakibatkan 12 anak yang merupakan
penumpang odong-odong mengalami luka-luka. Mereka kemudian dilarikan ke RS Al
Huda Genteng untuk menjalani perawatan.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kereta odong-odong
yang dikemudikan P (59), asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono itu berjalan dari
arah utara menuju selatan.
Namun ketika sampai di lokasi kejadian, diduga tuas penggerak roda sebelah kiri tiba-tiba patah. Akibatnya, odong-odong hilang kendali lalu menghantam pagar rumah warga. (fat)