Tak Kantongi Izin Keramaian, Lomba Burung Kicau Skala Nasional DibubarkanSatgas Covid-19 Banyuwangi

Tak Kantongi Izin Keramaian, Lomba Burung Kicau Skala Nasional Dibubarkan

Petugas mendatangi lokasi lomba burung berkicau. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Panitia penyelenggara lomba burung berkicau di Lapangan Barat Stadion Diponegoro, Banyuwangi, tergolong nekat. Meski belum mengantongi izin dari pihak kepolisian, panitia penyelenggara yang merebutkan Piala Gandrung tetap saja menggelar lomba burung kicau dengan mendatangkan 300 orang peserta dari berbagai dari daerah.

Tenda-tenda untuk keperluan perlombaan pun telah terpasang. Alhasil, saat Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi yang dipimpin Kabag Ops Polresta Banyuwangi, Kompol Agung setyo Budi tiba di lokasi, panitia penyelenggara kelabakan tak bisa menunjukkan surat izin keramaian.

Sempat terjadi adu argumen antara petugas dan pihak panitia penyelenggara. Namun, lantaran lomba kicau burung ini diindikasi melanggar protokol kesehatan, panitia penyelenggara diminta petugas untuk membubarkan seluruh kegiatan perlombaan.

Baca Juga :

“Jadi gini, mungkin kalau lomba ini skalanya lokal kita bisa maklumi asalkan sesuai protokol kesahatan. Tapi lomba ini berskala nasional diikuti oleh peserta dari luar kota, mohon maaf untuk berkenan dibubarkan saja atau diminta untuk pulang. Kalau diimbau tidak mau, ya mohon maaf lagi, nanti terpaksa kami yang membubarkan,” kata  Kabag Ops Polresta Banyuwangi, Kompol Agung Setya Budi kepada salah satu panita.

“Karena kita sudah mati-matian menjadikan Banyuwangi ke zona orange apalagi ke zona kuning. Kami khawatir nanti jika lomba burung ini tetap terlaksana malah jadi klaster baru, karena banyak peserta dari luar kota,” imbuhnya.

Petugas juga meminta ketua panitia menuju mimbar perlombaan untuk memberikan permohonan maaf kepada seluruh peserta karena perlombaan tak bisa dilanjutkan. Meski membuat kecewa para peserta lomba, namun pembubaran berjalan tertib tanpa adanya perlawanan dari pihak panitia maupun peserta lomba.

“Saya di sini minta maaf. Saya sudah berusaha ingin meramaikan kicau mania. Apalah daya usaha sudah saya lakukan, tapi sampai detik ini tidak dapat melaksanakan lomba Piala Gandrung. Atas nama panitia, saya minta maaf sebesar-besarnya,” ujar Pramono, Ketua Panita Pelaksana Lomba Burung Berkicau di hadapan peserta dan petugas.


Keterangan Gambar : Penjual nasi menangis histeris lantaran daganganya belum laku. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, di tengah-tengah petugas melakukan aksi pembubaran, seorang perempuan pedagang nasi bungkus yang diketahui berasal dari Surabaya menangis histeris memohon agar petugas tetap memberikan izin perlombaan burung, karena dagangannya belum sempat laku terjual.

Ia pun sempat melontarkan rasa kecewanya kepada panitia penyelenggara yang mengaku sudah mengantongi izin dari pihak kepolisian untuk menggelar lomba burung kicau di Banyuwangi.

“Saya dari Surabaya, bisa gila saya ini. Semuanya dapat dari hutang. Katanya Pak Pram ini sudah ada suratnya semua,” kata perempuan itu sambal menangis histeris di lapangan.

Setelah berhasil diredam petugas, seluruh peserta lomba yang datang dari berbagai daerah luar Banyuwangi berangsur mulai meninggalkan lokasi. Hingga saat ini, segala kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa masih belum diberikan izin oleh pihak Kepolisian. Terlebih jika kegiatan tersebut diikuti oleh banyak orang dari berbagai daerah dari luar wilayah Banyuwangi. (man)