Talent Podcast yang diselenggarakan TalentHub dan Stankom Kemnaker RI. (Foto: Muhammad Ali Wafa)
KabarBanyuwangi.co.id - TalentHub dan Standar Kompetensi (Stankom) Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI gelar kegiatan Talent Podcast bersama 5 talenta muda Banyuwangi di Osing Deles Cafe & Resto, Jumat (19/11/21) siang.
Mereka adalah, Tobos, aplikasi penjualan sayur online, Bank Sampah Nusantara Darussalam (BSND), Pita Pos Indonesia yang merupakan aplikasi kasir online, Asmarani ekslusif batik tulis lukis dan Education Tour Gombengsari.
"Kegiatan podcast kali ini merupakan sebuah puncak
dari rangkaian acara TalentHub yang bertugas melalukan pengembang talenta
muda," ungkap Ahmad Lutfi, Managing Director at TalentHub Kemnaker RI.
Sebelumnya, terdapat 15 kelompok peserta yang terdiri para
inovator atau start up. Kemudian diseleksi dan terpilihlah 5 talenta muda
tersebut untuk dapat mengimplementasikan usaha yang mereka rintis melalui
podcast.
Bekerja sama dengan TalentHub beserta Direktorat Bina Standardisasi
Kompetensi dan Program Pelatihan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan
Vokasi dan Produktivitas Kemnaker RI, Talent Podcast ini bertajuk "Inovasi
Talenta Muda Dalam Mewujudkan Majestic Banyuwangi".
Ahmad menambahkan, tujuan dari kegiatan ini adalah
mengorbitkan start up lokal Banyuwangi yang memiliki konsep bisnis inovatif,
ide solutif, permasalahan lokal, serta gagasan gerakan sosial dalam upaya
pengembangan ketenagakerjaan dan ekonomi.
"Mereka yang layak dikenalkan ke publik ini kita beri
wadah dalam bentuk podcast, supaya nantinya dapat meningkatkan brand awereness
dihadapan masyarakat luas," tambahnya.
"Ketika meraka sudah mendapatkan branding, akan kita
fasilitasi akses pendanaan. Setelah sebelumnya dibina melalui beberapa program,
kami berharap talenta muda ini nantinya dapat keep going secara mandiri,"
tambahnya lagi.
Sementara itu, Rini Hardwiyanti, Koordinator Pelaksana
Stankom Kualifikasi Nasional dan Pengembangan Talenta Kemnaker RI berharap, 5 talenta muda yang terpilih tersebut dapat menjadi role model.
"Kami akan terus mendampingi mereka untuk mengatasi
masalah yang dihadapi. Jika mereka butuh modal, akan kita hubungkan dengan
investor. Namun jika mereka butuh skill, tentu akan kita hubungkan dengan
akselelator bisnis," ungkapnya.
Masih kata Rini, kegiatan ini berkaitan dengan rencana
diadakannya Talent Corner di Banyuwangi yang merupakan wadah para start up
sebagai tempat berkumpul, berdiskusi dan belajar dalam mengembangkan bisnis.
"Sebenarnya kami disini hanya melaksanakan pilot
project ini. Jika nantinya Talent Corner dari Kemnaker RI sudah beroperasi,
talenta muda ini akan ditangani oleh Balai Latihan Kerja (BLK)
Banyuwangi," tutupnya. (ali/man)