Amankan WWF, Ratusan Personel Polri Disiagakan di Pelabuhan Ketapang BanyuwangiKabaharkam Mabes Polri

Amankan WWF, Ratusan Personel Polri Disiagakan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran mengecek kesiapan pengamanan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi jelang WWF ke-10 di Bali. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran mengecek kesiapan pengamanan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi jelang gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

"Saya ingin memastikan dengan melakukan pengecekan kesiapan pengamanan akses masuk ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang," ujar Fadil Imran, Jumat (10/5/2024).

Fadil menjelaskan, Polri telah menyiapkan rencana pengamanan yang matang melalui Operasi Puri Agung 2024 untuk mengamankan WWF yang dihelat mulai tanggal 18-25 Mei mendatang.

Baca Juga :

"Polri telah melaksanakan peninjauan menyeluruh dengan memeriksa infrastruktur keamanan di pelabuhan serta menyusun langkah-langkah pengamanan yang diperlukan," terangnya.

Dalam pengecekan ini, Fadil bersama jajarannya meninjau sejumlah titik di Pelabuhan Ketapang, seperti monitoring room pelabuhan, dermaga penyeberangan, dan personel yang berjaga.

Fadil menyebut, sebanyak 596 personel dari Satuan Tugas Wilayah Jawa Timur turut disiapkan untuk mempertat pengamanan pintu masuk ke Bali melalui Jawa Timur, khususnya Banyuwangi.

Fadil menegaskan bahwa penjagaan WWF di Nusa Dua Bali sangat ketat karena menyangkut prestisius negara yang pertama kali dipercaya menjadi tuan rumah.

"Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah forum air terbesar dunia dan hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan, sehingga persiapan penyelenggaraannya disiapkan dengan matang," tandasnya.

Forum Air Dunia ke-10 mengusung tema Air bagi Kesejahteraan Bersama (Water for Shared Prosperity) yang diterjemahkan ke dalam enam subtema, yakni air bagi manusia dan alam, keamanan air dan kesejahteraan, tata kelola pengurangan risiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, keuangan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan penemuan.

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama para delegasi negara-negara anggota Dewan Air Dunia mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air.

Ada tiga proses yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan, dan tematik.

Pertama, ruang diskusi antara pemangku kepentingan mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik.

Kedua, pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga lembaga nonprofit.

Ketiga, terkait persoalan regional/kawasan. Forum akan membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika, dan Afrika.

“Ada tiga wilayah Indonesia yang dilibatkan dalam kegiatan WWF ke-10 2024, yakni Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” pungkasnya. (fat)