Banyuwangi Rilis 8 Inovasi Wisata dan Budaya Berbasis Teknologi DigitalDisbudpar Banyuwangi

Banyuwangi Rilis 8 Inovasi Wisata dan Budaya Berbasis Teknologi Digital

Ilustrasi tampilan Banyuwangi Tourism App. (Foto: AI)

KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan keseriusannya dalam memajukan sektor pariwisata dan budaya.

Lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), delapan inovasi anyar diluncurkan untuk menjawab tantangan zaman dan memperkuat pelayanan publik yang inklusif serta berbasis teknologi digital.

Salah satunya adalah program ‘Homestay Naik Kelas’. Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan kualitas akomodasi lokal melalui pelatihan manajemen, branding, dan fasilitas, agar homestay di Banyuwangi mampu bersaing secara profesional.

Baca Juga :

Untuk mendukung kemudahan akses informasi bagi wisatawan, Banyuwangi juga menghadirkan ‘Banyuwangi Tourism App’. Aplikasi ini menyediakan informasi lengkap mulai dari destinasi wisata, kuliner, hingga kalender event, dan pemesanan tiket.

Digitalisasi layanan semakin diperkuat dengan sistem ‘E-Ticketing Wisata’ yang kini digunakan di berbagai destinasi unggulan. Selain mempercepat layanan, sistem ini juga meningkatkan transparansi pengelolaan.

Di sektor budaya, Banyuwangi mengembangkan ‘SIJAMUWANGI’, platform pemesanan kunjungan museum secara online, serta ‘Kartu Induk Kesenian (KIK)’ yang mencatat data pelaku seni dan budaya sebagai dasar pembinaan dan pemberian insentif.

Inovasi lainnya adalah ‘GEOTRIP’, wisata edukatif yang menggabungkan keindahan alam dengan ilmu geologi di lokasi-lokasi seperti Gunung Ijen dan Kawah Wurung.

Untuk strategi promosi, Banyuwangi mengandalkan pendekatan kekinian lewat ‘Anti Mainstream Tourism Marketing (AMTOMA)’. Kolaborasi dengan influencer dan promosi destinasi tersembunyi menjadi andalan untuk menjangkau wisatawan muda.

Tak ketinggalan, ‘Kelas Kreatif’ hadir untuk membekali pelaku ekonomi kreatif dengan pelatihan mulai dari branding hingga pemasaran digital.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, mengatakan inovasi-inovasi ini merupakan bagian dari transformasi layanan publik.

“Kami ingin pariwisata yang tidak hanya menarik secara destinasi, tapi juga berdampak langsung bagi ekonomi masyarakat dan pelestarian budaya lokal,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Dengan langkah ini, Banyuwangi terus mengukuhkan diri sebagai pionir pengembangan pariwisata dan budaya yang modern, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat. (anj/man)