Bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Badan Urusan Logistik (Bulog) Banyuwangi masih menerima pemasukan beras impor.
Bulog mencatat realisasi impor beras yang masuk Banyuwangi hingga Desember 2023 sudah mencapai 45 ribu ton dari 8 kali pengiriman asal Thailand dan Vietnam.
"Jika ditotal sejak awal tahun, Bulog Banyuwangi
telah kedatangan beras impor sebanyak 8 kali. Kapal-kapal dari Thailand dan
Vietnam telah memasok beras sebanyak 45 ribu ton," kata Pimpinan Cabang
Bulog Banyuwangi, Harisun kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).
Harisun mengatakan, terbaru Bulog Banyuwangi menerima
kiriman dua kloter terakhir, yakni masing-masing sebanyak 10,4 ribu ton dan 3,1
ribu ton.
"Untuk yang 10,4 ribu ton, proses bongkar muat telah
selesai. Sementara untuk yang 3,1 ribu ton, hari ini masih berlangsung,”
sambungnya.
Beras impor yang masuk ke gudang beras di Banyuwangi
dipakai untuk mencukupi kebutuhan daerah defisit. Termasuk didistribusikan ke
provinsi Bali dan NTT.
Harisun menjabarkan, stok beras yang dikuasai Bulog
Banyuwangi saat ini sebanyak 10.200 ton. Jumlah itu mencukupi untuk ketahanan
pangan sekitar lima bulan ke depan.
"Jumlah stok itu belum termasuk beras impor yang
proses bongkarnya masih berlangsung saat ini. Kalau untuk kebutuhan Banyuwangi,
kami pastikan aman," kata Harisun.
Menurut Harisun, jumlah konsumsi beras di Banyuwangi
cenderung naik signifikan saat hari-hari besar keagamaan, berkisar di angka 3
ribu ton per bulan.
"Kalau merujuk data yang kita terima dari Dinas
Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, kenaikan konsumsi masyarakat naik lebih dari
50 persen saat hari-hari besar. Artinya, kenaikan sekitar 50 persen akan
membuat jumlah konsumsi mencapai 4,5 ribu ton," kata dia. (fat)