Baca Juga :

• Kelengkapan Berkas Bakal Calon Kades 51 Desa di Banyuwangi Masih Diteliti
• Pakaian Pengantin Banyuwangi Jadi Lima Busana Terbaik Upacara HUT RI di Istana Negara
• Sebanyak 78 Pantun Kemerdekaan: Dari Universitas Terbuka untuk Bangsa
• Kemeriahan dan Kebersamaan di Balik Upacara HUT RI ke-78 yang Unik ala NU Banyuwangi
• Ribuan Warga NU Banyuwangi Bersatu dalam Santap Bersama Pasca Upacara HUT RI ke-78

Bayi itu pun mendapat perlakuan istimewa. Dibedong dengan kain merah dan diberi hiasan pita merah putih yang melingkari tubuhnya.

Muhammad Sofyan mengaku terharu dan tak menyangka buah hatinya lahir di tanggal 17 Agustus. Padahal menurut perkiraan dokter harusnya jadwal kelahiran adalah bulan depan.

"Senang dan tidak disangka-sangka. Padahal prediksi dokter lahirnya tanggal 19 bulan September," ujar Sofyan.

Sementara itu Plt, Direktur RSUD Blambangan, Abdul Latif menyebutkan, setidaknya ada 3 ibu yang sedianya dijadwalkan menjalani proses persalinan hari ini.

"Tapi kan tidak bisa dipaksakan lahirnya hari ini. Itu hanya jadwal perkiraan," bebernya.

Abdul Latif melanjutkan, RSUD Blambangan setiap tahunnya memberikan tali asih bagi bayi yang lahir di momen kemerdekaan.

Seperti halnya bayi Queensha Shofia Elshanum. Orang tuanya langsung menerima berkas Adminduk dari Dispendukcapil.

Kepala Dispendukcapil, Djuang Pribadi menyerahkan langsung berkas Adminduk, mulai dari Akta Lahir, Kartu Identitas Anak (KIA) dan Kartu Keluarga (KK).

"Dispendukcapil punya program kolaborasi bernama 'Lahir Procot Pulang Bawa Akta'. Program ini masih berjalan hingga saat ini dan kita realisasikan kepada keluarga Muhammad Sofyan," kata Djuang. (fat)