Warga perkebunan Desa Pakel ditemui Assisten Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, MY Bramuda. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Belasan warga Desa Pakel, Kecamatan Licin, mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Selasa (30/7/2024) siang.
Kedatangan mereka yang sebagaian besar tinggal di kawasan perkebunan swasta itu ditemui Asisten Pemerintahan, MY Bramuda di ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Dihadapan Asisten Pemerintahan, warga didampingi Forkopimka
Licin menyampaikan unek-unek terkait aksi teror psikologis yang akhir-akhir ini
kembali marak terjadi, hingga membuat warga resah.
“Mewakili warga, kami menyampaikan unek-unek. Mohon
keadilan Pemkab. Ada intimidasi dan teror yang dilakukan sekelompok warga.
Motifnya diduga terkait lahan,” kata Sujarwo, perwakilan warga.
Sujarwo, meminta Pemkab Banyuwangi turun tangan untuk
menyelesaikan polemik tersebut, karena selama ini warga yang tinggal di kawasan
perkebunan sekitar 16 Kepala Keluarga (KK) memilih diam tak melawan.
“Total ada sekitar 16 KK merasa terancam. Tapi warga
memilih diam, tak melawan khawatir terjadi bentrok fisik. Tetapi semakin lama,
teror itu kian masif,” terang Sujarwo.
“Jaringan listrik diputus, anak-anak kesulitan belajar, termasuk
mengaji. Akses jalan dirusak, ditutup pohon yang ditebang,” imbuh Sujarwo.
Pihaknya khawatir, jika aksi teror diduga dilakukan oleh
sekelompok warga yang tak bertanggung jawab dibiarkan berlarut-larut akan memunculkan
gesekan.
“Selama ini, kami masih menghormati hukum. Jangan sampai
ada bentrok antar warga di lokasi. Tentunya, Pemkab yang akan disalahkan,”
tegasnya.
Warga berharap, Pemkab segera menerjunkan tim terpadu
(timdu) untuk menyelesaikan polemik sosial yang selama ini menghantui sebagaian
warga Desa Pakel.
Mereka juga berharap mendapatkan perlindungan Hak Asasi Manusia
(HAM), agar mereka bisa hidup tenang, damai dan sejahtera tanpa ada aksi teror
lagi.
Sementara itu, Asistem Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, MY
Bramuda usai menemui belasan warga perkebunan Desa Pakel, berjanji akan
melanjutkan keluhan dan unek-unek mereka ke Bupati.
Menurutnya, polemik tanah perkebunan di Desa Pakel sebelumnya
sudah dibahas secara intens di internal Pemkab.
“Keluhan warga ini akan kami laporkan ke Bupati. Tentunya, nanti akan dilaporkan ke pimpinan timdu dan gelar rapat gabungan,” tegas MY Bramuda kepada para wartawan. (red)