(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Setelah mengikuti sesi mentoring, para peserta "Jagoan Bisnis" Banyuwangi memasuki sesi “pitching day” untuk mempresentasikan bisnisnya, Selasa (12/9/2021).
Berbagai ide bisnis menarik dan unik dipaparkan saat pitching day yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha tersebut. Seperti Crewmarriage, sebuah platform yang menyediakan kebutuhan serta pendampingan pra nikah, nikah, pasca cerai.
Mulai dari konsultasi, edukasi, dan
pengarahan, serta menyediakan segala kebutuhan terkait pernikahan. Crewmarriage
berangkat dari permasalahan meningkatnya angka perceraian.
Mereka memberikan pendampingan,
wawasan, pengarahan terkait permasalahan dalam membangun relationship mulai
dari pra nikah, nikah dan pasca cerai. Crewmarriage bekerjasama dengan psikolog,
bidan, dan praktisi pernikahan.
"Crewmarrigae juga hadir
dengan berbagai layanan, antara lain konsutasi, kelas edukasi, ruang temu,
wedding store, temu kru dan open source vendor, dan lainnya," kata
Sarofatul Nafa, anggota Crewmarriage.
(humas/kab/bwi)
Ada juga peserta Jagoan Bisnis yang
bergerak di jasa literasi dan penulisan yakni "Rumah Penalaran".
Mereka mengawali bisnis ini saat menjadi mahasiswa dan mendirikan start up
digital tentang belajar menulis.
"Rumah Penalaran dimulai dari sekelompok mahasiswa yang mendirikan komunitas. Seiring berjalannya proses, terdapat permintaan untuk dibuka secara nasional. Dari situlah startup digital Rumah Penalaran dimulai," kata Dimas Fadhilah Aprilian Santosa, CEO Rumah Penalaran.
Rumah Penalaran memberikan
pendampingan dan sumber pembelajaran penulisan yang jelas. Mulai mentorship,
online course, coaching, mentoring, dan lomba internal. Ada juga
sekelompok anak muda Banyuwangi yang mengembangkan pasar digital crypto.
Mereka adalah Walletium Multiple
Crypto Wallet. Di sesi pitching day ini, sebanyak 33 tim yang terdiri atas 100
peserta mempresentasikan rintisan bisnisnya di hadapan para juri dan
mentor.
Para mentor yang mendampingi para
"Jagoan Bisnis" juga ada anak-anak muda inspiratif. Antara lain
Founder Jagoan Indonesia yang juga akademisi Universitas Brawijaya Malang, Dias
Satria; Founder Lets Play Indonesia, Arif Bawono; Ketua Bandung Creative City
Forum 2017-2021, Dwinita Larasati; Owner Jawa Jiwa, Sigit Pramono.
Ada juga Policy and Community Affairs Specialist DANA Indonesia, Varrel Vendira; Digital Marketing Specialist, Trisiwi; Pendekar Internet Marketing, Cucuk Rustandi; Ketua Indonesia Creative Cities Network, Fiki Satari; dan Ketua BYCN Vicky Hendri; Founder Ais Coffee, Asmi Kopi Banyuwangi; Ketua HIPMI Banyuwangi Dede Abdul Ghani.
(humas/kab/bwi)
CEO Ijen Tourism Cluster John Eva
Yulianto; Creativepreneur Banyuwangi,Achmad Rizki; Independent Faciliotative
Trainer, Deddu Marquis; CTO Waruung.com, Meilita Hekmahwati; Founder Go Sampah
System, Engga Dwi Marta; Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia,
Wientor Rahmada; serta Motorcycle Manufacturer Enggal Modified.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
bangga dengan apa yang dilakukan oleh peserta "Jagoan Bisnis".
Menurutnya kualitas Jagoan Bisnis dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan.
"Banyak anak-anak muda yang
merintis ide bisnis berangkat dari permasalahan yang ada. Mereka mencari
solusinya dan dikembangkan menjadi bisnis. Ini menarik. Tadi saya juga lihat
bagaimana presentasi anak-anak muda Banyuwangi, menghadirkan prototipe produk,
dan lokal Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Setelah proses pitching ini, para juri akan memilih peserta-peserta terbaik. Mereka akan mendapatkan bantuan modal senilai total Rp 100 juta. (humas/kab/bwi)