Hasil buruan buah Stroberi Hutan yang menggugah selera. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Suguhkan kekayaan alam yang melimpah ruah, Kabupaten Banyuwangi dikenal memiliki tanah yang subur bagi berbagai tumbuhan. Bahkan, tumbuhan buah Arbei Hutan atau biasa disebut Stroberi Hutan tumbuh lebat di kawasan kaki Gunung Raung, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Tumbuhan liar bernama latin Rubus Fraxinifolius Poir ini dapat ditemukan di semak-semak di bawah rerimbunan pohon yang rindang di pinggir jalan setapak hutan.
Memiliki buah yang hampir menyerupai Stroberi, buah ini
berwarna merah jika matang. Namun, buah Arbei Hutan cenderung lebih kecil
daripada buah Stroberi. Teksturnya pun hampir mirip, tetapi Arbei memiliki
rongga dan tidak terlalu berair seperti layaknya Stroberi.
Salah satu warga sekitar, Yusuf Sugiono mengaku sering
berburu buah yang menjadi primadona-nya sejak kecil ini. Di setiap musim
kemarau tiba, dirinya selalu menyempatkan diri untuk berburu buah Arbei Hutan.
"Karena saya sering keliling hutan, kalau lagi musim
panas, saya pasti ingat Stroberi Hutan. Meski terkadang lagi bawa tamu, saya
sempatkan berhenti kalau bertemu tumbuhan ini. Jadi sekalian berbagi pengalaman
dengan tamu," ungkap Yusuf yang merupakan pelaku wisata di Kecamatan
Songgon, Minggu (6/6/2021).
Tumbuhan langka Stroberi Hutan alias Arbei
Hutan. (Foto: Firman)
Tumbuhan Arbei Hutan biasanya dapat tumbuh tinggi hingga
lebih dari 1 meter. Maka dari itu, tak sulit untuk berburu buah manis berwarna
merah mencolok ini.
Tumbuh lebat diantara semak-semak lain, buah yang juga
disebut "Gerunggung" ini tumbuh merambat. Jika menemukan satu titik
semak-semak yang memiliki buah berwarna merah, maka di sekitarnya tentu
dikelilingi tumbuhan tersebut.
"Kalau lagi dapat spot Stroberi Hutan yang buahnya
matang-matang, bisa bikin betah. Soalnya meski sudah dapat banyak dan dirasa
sudah habis buahnya, ternyata di perjalanan pulang itu masih nemu lagi,"
tambah Yusuf, biasa dipanggil Pak No.
"Saya bisa dapat lebih dari 1 kilogram kalau berburu.
Padahal saya suka makan langsung setelah dipetik, tapi pulangnya masih bisa
bawa satu kantong kresek untuk anak saya," imbuhnya.
Yusuf Sugiono, owner Pinus Camp Songgon berburu
Stroberi Hutan di semak-semak. (Foto: Firman)
Dikutip dari berbagai sumber, buah liar yang masih termasuk
bangsa berry ini memang tidak beracun. Bahkan, buah yang tumbuh di kawasan pegunungan
ini mengandung antioksidan tinggi.
Bahtiar, warga Kecamatan Cluring yang saat itu melakukan
perjalanan menuju Air Terjun Telunjuk Raung dengan diantar Yusuf Sugiono,
mengaku kagum dengan buah hutan yang baru saja diketahuinya ini.
"Saya baru tahu kalau buah yang tumbuh di semak-semak
ini bisa dimakan, memang hampir mirip Stroberi sih. Tapi bagi saya rasanya
lebih manis Arbei, daripada Stroberi yang ada rasa asamnya," pungkasnya.
(man)