(Foto: Pendim 0825 Banyuwangi)
KabarBanyuwangi.co.id - Dandim 0825, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi mengikuti rapat koordinasi (Rakor) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.
Rakor berlangsung di Aula Jenderal Sudirman Makodim Banyuwangi, Rabu (2/6/2021) kemarin itu, membahas penanganan dan antisipasi penyebaran virus corona terkait kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Warga Negara Indonesia (WNI) dan kedatangan Warga Negara Asing (WNA).
Dalam rapat kemarin, menurut Dandim Letkol Inf Yuli Eko
Purwanto, pemerintah Provinsi Jatim juga meminta untuk lebih meningkatkan
pengawasan dan pengecekan terhadap siapapun yang datang ke indonesia.
Dalam menangani kepulangan PMI dan WNI serta kedatangan WNA
akan mengacu kepada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021
tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Covid-19.
“Baik PMI, WNI maupun WNA, mereka wajib mengikuti alur
protokol kesehatan perjalanan internasional, tanpa pengecualian semua wajib
melaksanakan dan menerapkan,” tegasnya, Kamis (3/6/2021).
Diungkapkan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto
dalam rapat, masih kata Yuli Eko, hingga saat ini jumlah PMI yang datang ke
Indonesia berjumlah 12.203 terdiri dari 11.989 WNI dan 214 WNA. Seluruhnya merupakan pekerja migran
asal Singapura dan Malaysia.
Kapten Inf Yuli Eko Purwanto menambahkan, pihaknya dalam rapat kemarin itu juga
diberi pengarahan oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Pihaknya
diminta untuk lebih waspada dan tidak ragu melaksanakan aturan.
"Oleh Panglima TNI, kami diminta harus waspada
terhadap penanganan kepulangan PMI, WNI, dan WNA dari Malaysia dan Singapura.
Sebab saat ini Malaysia menerapkan kebijakan Lockdown, dan dikhawatirkan akan
berdampak ke Indonesia. Karena, banyak sekali WNI yang bekerja di Malaysia,”
jelas Letkol Inf Yuli Eko Purwanto.
“Kami juga diminta untuk tidak ragu-ragu melaksanakan
aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu kami juga diminta
untuk terus berkomunikasi dan koordinasi agar tidak ada lagi kegiatan
berkerumun, ataupun kegiatan yang melanggar protokol kesehatan," tutupnya. (Pendim/fat)