Pengurus Ikawangi Korwil Bekasi usai gelar Halal Bihalal. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sulitnya mendapat perijinan dan tempat penyelenggaraan, Ikawangi Kordinasi Bekasi (IKOBE), menggelar pertemuan terbatas dan dilakukan di Dapur Catering PT. Kurnia Catering, Kawasan MM 2100, Cibitung, Bekasi.
“Kebetulan Dapur saya relatif luas, juga semi terbuka. Teman-teman juga kesulitan mendapatkan tempat penyelenggaraan, apalagi dalam kondisi seperti sekarang, pasti juga akan kesulitan mendapatkan ijin,” kata Bunda Kurnia, Pemilik Catering sekaligus Ketua Ikawangi Kordwil Bekasi.
Banda Kurnia yang berasal dari Welaran, Banyuwangi ini,
menegaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan tertutup hanya pengurus. Pihaknya
juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, terutama mengingatkan terus
selalu mengenakan masker dan menjaga jarak.
“Sebetulnya yang ingin datang cukup banyak, karena halal
bihalal tahun lalu juga tidak dilaksanakan dengan alasan yang sama. Kami juga
tidak pernah menggelar acara rutin bulanan, jadi anggota Ikobe nyaris tidak
pernah bertemu,” ujar Ibu Kurnia.
Halal Bihalal IKOBE yang digelar di Dapur Catering
PT. Kurnia. (Foto: Istimewa)
Keputusanh Pemerintah melarang Mudik Lebaran, membuat
keinginan Anggota IKOBE menggelar Halal Bihalal sudah tidak terbendung lagi.
Namun mereka tetap komitmen, agar kegiatan dilakukan terbatas pengurus dan
menerapkan protokol kesehatan.
“Ini kegiatan kecil-kecilan, sederhana, karena situasinya
seperti sekarang. Selama pandemi, teman-teman anggota Ikobe juga banyak yang terganggu
kehidupan ekonomi. Ini Halal Bihalal dalam keprihatinan, kami harus menjaga itu,”
terang Bunda Kurnia.
Kegiatan Halal Bihalal biasanya digelar lebih besar, karena
sudah menjadi tradisi dari Anggotra IKOBE. Biasanya menungu setelah pulang mudik Lebaran dari kampung halaman,
tetapi kali ini langsung digelar karena tidak ada yang mudik.
“Alahamdulillah, kegiatan yang digelar hari Minggu 30 Mei
2021 lalu berjalan lancar. Teman-teman kelihatan senang sekali, bertemu sesama
orang Banyuiwangi meski hanya ngobrol dan makan-makanan khas lebaran. Ini
sebagai obat kangen, setelah dilarang Mudik oleh pemrintah,” pungkas Bunda
Kurnia. (sen)