Bhajawangi, Komunitas Hape Jadul Banyuwangi yang Masih EksisHP Jadul

Bhajawangi, Komunitas Hape Jadul Banyuwangi yang Masih Eksis

Bhajawangi saling tukar pendapat dengan ditemani HP jadul dan seduhan kopi dari Coffee Neeko. (Foto: Firman)

KabarBanyuwangi.co.id - Handphone (HP) atau telepon genggam merupakan perangkat elektronik yang umumnya digunakan sebagai alat komunikasi. Seiring berkembangnya jaman, berbagai inovasi terus digalakkan produsen HP dengan berbagai fitur teknologi yang semakin canggih.

Namun, HP lawas atau jadul ternyata masih diminati dan diburu. Selain memiliki riwayat atau cerita tersendiri dari sang pemilik, keunikkan dan kelangkaan menjadi buruan para kolektor HP jadul. Barisan Hape Jadoel Banyuwangi (Bhajawangi) merupakan salah satu komunitas pecinta HP jadul yang terus melakukan kegiatan berkaitan dengan HP lawas ini.

Kali ini, Bhajawangi melakukan ngopi bareng untuk sekedar ngobrol dan saling sharing atau tukar informasi sesama anggota di Waroeng Tjengkaroek, Jl. Trunojoyo, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Minggu (28/02/2021) pagi.

Baca Juga :

Ketua Bhajawangi, Muhammad Nanang Kusumawan menuturkan, komunitas yang terbentuk sejak tahun 2016 ini sebenarnya tidak hanya melakukan kegiatan berkaitan dengan HP jadul saja. Selain memiliki kesamaan hobi melakukan kopdar atau kopi darat, mereka sering melakukan kegiatan sosial. Seperti berbagi takjil ketika bulan puasa ataupun kegiatan sosial lainnya.

"Sebelum pandemi Covid-19, sebenarnya dalam seminggu sekali kami lakukan kopdar atau pertemuan rutin. Sempat vakum selama pandemi, akhirnya kita baru kesampaian untuk ngobrol bareng temen-temen," tutur Nanang kepada KabarBanyuwangi.co.id.

"Kebetulan salah satu bagian dari kami, Muntaha, Owner Coffee Neeko baru saja menambah outlet kopi-nya yang bertempatan di Waroeng Tjengkaroek. Jadi kami kompak mendukung dan kumpul untuk ngopi bareng di sini," imbuhnya.

Saling berbagi pengalaman, masing-masing anggota berkumpul diharuskan membawa HP jadul yang dikoleksinya.


Keterangan Gambar : Berbagai merk HP jadul milik masing-masing anggota Bhajawangi. (Foto: Firman)

Uniknya lagi, berbagai merek seperti Nokia, Ericsson, Motorolla, Siemens, Mitshubishi dengan type bermacam-macam tidak hanya benda langka yang dikoleksi. Namun HP jadul yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya, teryata masih berfungsi dan aktif digunakan meski tidak rutin.

Teguh AP salah satu pakar atau teknisi HP jadul yang juga Owner Nasya Celluler ini menjelaskan, daftar harga HP jadul ini cukup fantastis, mulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta.

"Kalau masalah harga, sebenarnya nggak ada patokannya. Semua tergantung kenangan pemilik HP, maupun kolektor yang sedang mencari barang,” jelas Teguh warga Bali yang sejak pandemi tinggal di Banyuwangi.

“Kolektor biasanya mencari seri-seri tertentu yang akan dikoleksinya. Ada yang cari prototype (produk pertama dalam satu seri), maupun lengkap satu seri, jadi type A sampai Z mereka koleksi dalam satu seri," imbuh Teguh.

"Semakin langka dan original, harganya semakin tinggi. Bahkan karena langka, saat ini Nokia N9000 Cummunicator, bisa sampai 25 juta tergantung kelengkapan dan kondisi handphone," pungkasnya. (man/sen)