Buntut Viral Aksi Tak Senonoh, Ketua Kesenian Jaranan se-Banyuwangi Dikumpulkan DisbudparDisbudpar Banyuwangi

Buntut Viral Aksi Tak Senonoh, Ketua Kesenian Jaranan se-Banyuwangi Dikumpulkan Disbudpar

Disbudpar Banyuwangi kumpulkan para pimpinan manajemen kesenian jaranan yang ada di Bumi Blambangan. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bergerak cepat merespons viralnya aksi kurang terpuji dalam pertunjukan kelompok kesenian jaranan beberapa waktu lalu.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), bersama Dewan Kesenian Blambangan menggelar pertemuan penting dengan seluruh ketua kelompok kesenian jaranan dan barong se-Banyuwangi, Senin (19/5/2025).

Bertempat di Pendopo Pelinggihan Disbudpar, forum ini menjadi ajang evaluasi menyeluruh dan sosialisasi manajemen seni pertunjukan yang lebih baik.

Baca Juga :

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, mengungkapkan bahwa awalnya hanya dua kelompok yang terlibat insiden viral yang diundang.

Namun, demi pembelajaran bersama dan dampak yang lebih luas, seluruh pengurus jaranan di Bumi Blambangan turut dihadirkan.

"Sebenarnya awalnya kami hanya mengundang dua kelompok kesenian yang terlibat. Namun, pimpinan memutuskan untuk mengundang seluruh kelompok jaranan di Banyuwangi agar evaluasi ini lebih menyeluruh dan dapat menjadi pembelajaran bersama," tegas Dewa Alit.

Lebih lanjut, Dewa Alit menyinggung kabar baik terkait pengajuan kesenian jaranan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO oleh Kementerian Kebudayaan. Ia berharap insiden kurang sedap kemarin tidak mencoreng upaya pelestarian ini.

"Saat ini Kementrian Kebudayaan sedang mengusulkan. Kami berharap para pelaku seni jaranan dan konten kreator dapat share hal-hal yang baik. Kita jaga bersama supaya nama jaranan Banyuwangi semakin baik," pintanya.

Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri juga menambahkan, pertemuan ini merupakan momentum penting untuk refleksi diri bagi seluruh pelaku seni.

“Kami melihat hikmah dari kejadian ini. Dengan mendengar masukan dari para pelaku seni, kita bisa mengetahui persoalan yang mereka hadapi dan harapan mereka ke depan," ujarnya.

Dua kelompok kesenian yang sempat menjadi sorotan secara terbuka menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan penyesalannya serta mendukung penuh upaya perbaikan.

"Kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Hal ini menjadi evaluasi kepada saya selaku ketua,” kata Asis Marsuki Ketua salah satu kelompok jaranan yang sempat viral itu.

“Saya mendukung dan menyetujui surat kesepakatan bersama tersebut demi terciptanya Kesenian Jaranan Banyuwangi yang lebih baik lagi," imbuhnya.

Pemintaan maaf juga disampaikan Ketua kelompok kesenian jaranan yang lain. Ia meminta maaf dan berterima kasih atas teguran yang diterimanya. "Saya berterima kasih kepada teman-teman yang sudah peduli untuk menegur saya,” tutur Sucipto Hadi .

“Ini merupakan evaluasi kami untuk bisa lebih baik lagi. Ke depan kami akan terus berbenah dan mematuhi surat kesepakatan bersama yang telah disepakati," tambah Sucipto Hadi.

Terdapat enam poin penting demi kesenian jaranan yang bermartabat sebagai hasil dari pertemuan tersebut. Seluruh Ketua kelompok kesenian jaranan di Banyuwangi menandatangani surat kesepakatan bersama yang berisi enam poin penting sebagai pedoman dalam setiap pertunjukan.

Sempat jadi soroton, dua pimpinan yang terlibat aksi viral sampaikan permohonan maaf dan setujui surat kesepakatan bersama. (Foto: Istimewa)

Poin penting tersebut di antaranya, harus menampilkan kesenian jaranan dengan mengutamakan estetika dan etika serta penuh tanggung jawab. Tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur pornoaksi. Tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur SARA.

Dan tidak menampilkan pertunjukan yang melanggar undang-undang dan norma umum, termasuk penggunaan miras, narkoba, dan zat adiktif lainnya.

Selain itu, mereka juga harus menyediakan barikade atau pagar untuk menertibkan penonton selama pertunjukan berlangsung, dan menjaga kerukunan antar kelompok kesenian jaranan dengan saling menghormati.

Disepakati pula bahwa pelanggaran terhadap poin-poin tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Ke depan, para pelaku seni jaranan Banyuwangi berencana menggelar diskusi lanjutan untuk merumuskan pakem kesenian jaranan yang lebih terstruktur dan dapat menjadi panduan bagi seluruh kelompok. (anj/man)